News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Tanah Sareal Bogor Targetkan 3.018 Siswa PAUD hingga Menengah  

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses pemorsian makan bergizi gratis di Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi, Tanah Sareal, Bogor, Senin (9/12/2024).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Jajaran Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meninjau uji coba program makan bergizi gratis. 

Kali ini, program tersebut dilakukan di Kota Bogor, tepatnya di Tanah Sareal, Senin (9/12/2024).

Jubir PCO Dedek Prayudi dan Hariqo Wibawa Satria ikut serta dalam peninjauan program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Mereka meninjau Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi di Bogor yang merupakan turunan dari Badan Gizi Nasional.

Baca juga: Jerry Sambuaga Bicara Kesiapan Sektor Pendukung Terkait Upaya Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

Pantauan Tribunnews di lokasi, ada sekitar 51 pekerja yang menyiapkan program makan bergizi gratis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ini. 

Di dalamnya, terdapat ruangan-ruangan yang disediakan untuk fungsinya masing-masing, mulai dari ruang pendingin, gudang bahan kering, tempat mencuci, tempat untuk menaruh bahan baku, tempat distribusi, hingga tempat untuk pemorsian. 

Para pekerja tampak sedang menyiapkan makanan yang akan diberikan kepada murid PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA. 

Proses pemorsian makan bergizi gratis di Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi, Tanah Sareal, Bogor, Senin (9/12/2024). (Tribunnews.com/Reza Deni)

Menu yang disiapkan untuk pagi ini adalah nasi putih, ayam ungkep goreng, cah brokoli dan jagung, pisang, dan susu. 

Program makan bergizi gratis kini disediakan di dalam wadah stainless steel. 

Makanan disalurkan dengan menggunakan dua mobil yang mampu menampung ribuan porsi. 

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Tanah Sareal, Ayu Pertiwi mengatakan mereka melayani 3.018 porsi setiap harinya. 

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Januari 2025, Koperasi di Jatim Bersiap Amankan Pasokan

Ayu menyebut, menu yang disiapkan setiap harinya pasti bervariasi. 

"Untuk hari ini kita menunya kan ayam goreng sama sayur, brokoli, jagung. Terus kami juga pernah memberi ayam fillet teriyaki dengan sayurnya, sayur buncis, wortel. Jadi setiap hari menu itu pasti berganti," ujar Ayu di lokasi.

Ayu mengatakan pihaknya sudah mulai bekerja sejak pukul 19.00 WIB.

Dia menyebut, tim persiapan memang harus memulai lebih dulu untuk mempersiapkan sayuran hingga berbagai bumbu. 

Lalu, giliran tim pengolahan yang bekerja, di mana mereka mulai bekerja sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. 

Kemudian pada pukul 04.00 WIB, tim pemorsian datang untuk melakukan pemorsian makanan yang sudah diolah oleh tim pengolahan. 

"Kemudian setelah itu dipacking, lalu didistribusikan oleh tim distribusi yang dimulai untuk distribusi sendiri. Kami kan ada 2 mobil. Dan setiap mobil itu punya 2 gelombang. Mobil 1 itu di gelombang pertama diantar di jam 7 sampai setengah 8, mobil 2 itu jam 8. Lalu untuk gelombang kedua mobil 1 itu jam 10, mobil 2 itu jam 11," kata Ayu.

Dia mengatakan pendistribusian dilakukan dengan menyesuaikan jam istirahat para siswa.

"Karena kan kalau di pagi itu kami ngirim untuk sekolahan TK dan SD, karena mereka kan pulang lebih awal dan istirahat lebih awal. Kalau yang siang itu untuk SMP dan SMA, karena mereka juga istirahatnya lebih siang, jadi kami ngirimnya di siang hari itu," kat Ayu. 

Sementara itu, Ayu mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi oleh unit pelayanan di Tanah Sareal ini. 

Menurutnya, timnya didominasi oleh pekerja yang masih muda dan fresh graduate, sehingga mereka belum berpengalaman dalam menyajikan makanan. 

Dia mengakui tidak semua orang yang bekerja di unit pelayanan tersebut bisa memasak. 

"Jadi mereka masih saling belajar satu sama lain. Jadi masih saling melengkapi. Terus kayak tim persiapan juga itu enggak semuanya juga bisa motong-motong sayuran dengan cepat, dengan tepat. Nah itu masih proses juga pasti. Kadang suka ada yang lecet lah kena pisau. Kendalanya sih lebih ke teknis," kata Ayu. 

Ayu menyebut program makan bergizi gratis memang terlihat sepele. 

Meski demikian, dia mengingatkan bahwa di balik proses penyediaan makanan itu, ada banyak orang yang bekerja dari malam hari. 

"Ini ada proses seperti kita bekerja dari pagi, dari tim persiapan juga sudah ada pengorbanan dari waktunya untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anak," tandasnya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini