Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyoroti soal peredaran narkotika yang tak dapat dibendung meski tiap minggu melakukan penyitaan ratusan kilogram ganja dan sabu.
Menurutnya, anggota-anggota yang bertugas dalam tugas pokoknya dalam pemberantasan narkoba sudah sangat-sangat luar biasa.
"Mungkin hampir tiap minggu, kami menangkap bahkan bukan hanya 1 kilogram, 2 kilogram. Ganja di minggu ini saja hampir 100 kilogram. Itu yang terakhir, yang kemarin-kemarin sabu sudah 300 apa 200, banyak," ucap Kapolda di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024).
Irjen Karyoto menambahkan masalah narkoba memang menjadi concern semua stakeholders.
Narkoba dapat merusak jasmani dan merusak ekonomi.
"Hal-hal yang seharusnya tidak perlu kita beli, kita beli dan harganya tidak murah. 1 gram itu bisa Rp 1 juta lebih," kata Karyoto.
Karyoto menuturkan pengguna narkoba sebetulnya disebut sebagai korhan, bukan pelaku kejahatan.
Pengguna narkoba, imbuh dia, korban kejahatan dari adanya peredaran narkoba sehingga, orang ini menjadi pecandu.
"Nah, saya membuka diri kepada seluruh masyrakat, cobalah para orangtua atau keluarga yang melihat ada anggota keluarganya yang terindiksi, mungkin hidupnya sudah lusuh, tidak semangat, jarang tidur, mungkin fisiknya silahkan datang ke kantor polisi," tuturnya.
Di kepolisian tingkat Polda dan Polres ada alat tes, kemudian ada BNN serta BNNP.
Dengan tes dapat diketahui, bahwa yang bersangkutan cek urine, apakah memakai atau tidak.
"Kalau kita semdiri masyarakat tidak aware, ya agak repot juga. Makanya harus kerja sama. Seperti kemarin di daerah Kampung Ambon, memang ini menjadi program bersama, cuma waktunya saja," ujar Kapolda.
Lebih lanjut, korban pecandu narkoba ke depan harus disediakan lapangan pekerjaan.
Polda Metro Jaya juga sudah berbincang-bincang dengan Pemda jika dimungkinkan mereka mengisi tenaga kerja di pabrik sehingga menjadi lebih produktif hidupnya.