TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP PDI-P Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo, memberikan pernyataan terkait Joko Widodo (Jokowi) yang dipecat dari partai berlambang Banteng ini.
Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi memecat Presiden ke-7 RI itu, per Senin, 16 Desember 2024.
Surat pemecatan Jokowi dibacakan langsung oleh Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan Partai Khomarudin Watubun melalui video, Senin.
Merespons hal tersebut, Ganjar mengatakan, pemecatan Jokowi dari keanggotaan partai sudah melalui pertimbangan matang.
"Sudah selesai dan semua sudah berjalan," ucap Ganjar setelah menghadiri rapat terbuka peringatan Lustrum XV dan Dies Natalis ke-75 Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis (19/12/2024).
Adapun pertimbangan matang pemecatan itu, termasuk keputusan dikeluarkan usai Joko Widodo tidak menjabat sebagai Presiden.
"Semua sudah dihitung, Ibu Mega itu orang yang sangat konsisten, maka beliau pernah ber-statement 'Kami akan mendukung sampai selesai'."
"Itulah kenapa sampai selesai dulu, baru kemudian dilakukan tindakan," terang mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Ganjar mengungkapkan, keputusan pemecatan Jokowi setelah tidak menjabat merupakan wujud konsistensi dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Di mana PDIP memberikan dukungan pemerintahan Jokowi sampai selesai.
"Itu penghormatan beliau (Megawati Soekarnoputri), konsistensi beliau, atas dukungan 100 persen pada pemerintahan Jokowi," jelas Ganja
Baca juga: Dipecat PDIP, Jokowi Sebut Waktu yang akan Menguji, Deddy Sitorus: Dia Tidak Punya Kesetiaan
Sementara itu, Jokowi menghormati keputusan PDIP yang telah resmi dijatuhkan.
“Ya ndak apa. Ndak apa. Saya menghormati itu,” katanya saat ditemui di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Selasa (17/12/2024), dilansir TribunSolo.com.
“Dan saya tidak dalam posisi membela atau memberikan penilaian. Karena keputusan sudah terjadi,” lanjut ayahanda dari Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka ini.