News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Natal 2024

Sejarah Singkat Kelahiran Yesus Kristus dan Perayaan Natal

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelahiran Yesus Kristus - Inilah sejarah perayaan hari Natal dan kisah kelahiran Yesus Kristus menurut Alkitab, lengkap dengan penjelasannya.

Satu-satunya tempat yang tersedia adalah palungan, sebuah wadah untuk makanan ternak.

Di tempat sederhana inilah bayi Yesus lahir dan dibaringkan.

Pada Injil juga disebutkan tentang kedatangan tiga orang Majus.

Mereka awalnya sedang menjaga kawanan ternak di padang, ketika malaikat datang dan mengumumkan kabar tentang kelahiran Sang Juru selamat.

Setelah malaikat pergi, mereka segera pergi ke Betlehem untuk mencari Yesus.

Ketika mereka tiba, mereka menceritakan pesan yang disampaikan oleh malaikat, menyembah bayi Yesus, dan mempersembahkan hadiah berupa emas, kemenyan, dan mur.

Baca juga: 20 Puisi Spesial Bertema Natal yang Menyentuh Hati, Cocok Dibacakan saat Malam Natal 2024

Sejarah Perayaan Hari Raya Natal

Natal berasal dari bahasa Latin Natalis, yakni Dies Natalis, yang berarti Hari Lahir.

Masyarakat dalam Imperium Romawi pernah menggunakan istilah ini untuk kelahiran Dewa Sang Surya; Dies Natalis Invicti yang berarti hari kelahiran matahari yang tak terkalahkan.

Hal ini dihubungkan dengan penyembahan kaisar sebagai dewa seperti matahari.

Demi kehormatannya sendiri sebagai ‘tuhan’, maka pada abad ke–3, kaisar menetapkan perayaan hari kelahirannya pada 25 Desember.

Dalam tradisi Barat, peringatan Natal juga mengandung aspek non-agamawi.

Beberapa tradisi Natal yang berasal dari Barat antara lain adalah pohon Natal, kartu Natal, bertukar hadiah antara teman, dan anggota keluarga serta kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas.

Baca juga: Bacaan Doa saat Perayaan Malam Natal, Lengkap dengan Sejarah Perayaannya

Sejak abad ke-3 hingga abad ke-15, Natal dirayakan tanpa pergunjingan.

Dan pada masa pasca reformasi gereja, satu gerakan keagamaan melarang perayaan Natal.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini