TRIBUNNEWS.COM - H. Mohamad Guntur Romli, Lc. lebih dikenal dengan sebutan Guntur Romli.
Guntur Romli merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sebelum bergabung menjadi kader PDIP, Guntur Romli pernah bergabung di PKB pada tahun 2000–2004.
Guntur Romli juga pernah menjadi kader PSI pada tahun 2017–2023 lalu.
Hingga akhirnya, Guntur Romli memutuskan untuk bergabung dengan PDIP pada 2023 sampai saat ini.
Guntur Romli juga diketahui sebagai seorang penulis dan aktivis.
Tak sampai di situ saja, Guntur Romli juga diketahui merupakan Ketua Umum Ganjarian Spartan Ganjar Pranowo.
Guntur Romli lahir di Situbondo, Jawa Timur, Indonesia, pada 17 Maret 1978.
Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) ini, merupakan anak dari K.H. Achmad Zaini Romli dan Hj. Sri Sungkawa Ningsih.
Ayahnya adalah Pengasuh Pondok Pesantren Darul Aitam Arromli, Jangkar, Situbondo.
Sementara sang Ibu berprofesi sebagai seorang guru.
Baca juga: 2 Alasan Guntur Romli Sebut Penetapan Tersangka Hasto Bentuk Politisasi, tapi Dibantah KPK
Guntur Romli menikah dengan Nong Darol Mahmada, seorang aktivis perempuan, dan memiliki dua orang putri.
Pendidikan
Pada tahun 1992 hingga 1997, Guntur Romli menempuh pendidikan di Tarbiyatul Muallimin al-Islamiyah Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep, Madura.
Kemudian, sejak tahun 1997 hingga 1998, Guntur Romli menjadi guru bantu (ustadz) di almamaternya sekaligus kuliah di Pesantren Tinggi Al-Amien (PTA) dan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STIDA) Al-Amien Fakultas Tarbiyah, dilansir Wikipedia.