News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Refleksi Akhir Tahun, Hikmahbudhi Beri Catatan untuk Pemerintahan Presiden Prabowo

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan yang juga presiden terpilih berikutnya Prabowo Subianto berjalan bersama di Ibu Kota Nusantara, Senin (12/8/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhir tahun menjadi momen refleksi atas perjalanan panjang satu tahun ke belakang, dalam konteks sosial politik masyarakat penting untuk menjaga stabilitas negara di Indonesia. 

Sepanjang tahun 2024, Indonesia menghadapi berbagai dinamika sosial, politik, ekonomi, dan agama, meskipun stabilitas sosial secara umum tetap terjaga. 

Menurut Kabid Kajian Strategis Penelitian dan Pengembangan PP Hikmahbudhi, Dahnan, Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia dengan Pancasila sebagai ideologi, sistem pemerintahan di Indonesia dirancang untuk berjalan efektif di bawah pengawasan pemerintah. 

"Namun, pelaksanaan dua agenda besar seperti Pemilu dan Pilkada serentak 2024 menunjukkan bahwa mekanisme demokrasi sering kali gagal mentransformasikan konflik, bahkan memicu kekerasan akibat perbedaan pandangan yang tidak terakomodasi secara baik," kata Dahnan, dalam keterangan rilisnya, Senin (30/12/2024).

Lebih lanjut, transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden Prabowo Subianto, menjadi salah satu sorotan utama pada tahun 2024. 

Sebagai presiden terpilih, Prabowo menghadapi tantangan dalam memastikan keberlanjutan kebijakan sebelumnya sekaligus merancang langkah baru untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. 

"Masa transisi ini menjadi krusial karena dapat berdampak pada stabilitas ekonomi dan sosial, terutama di tengah munculnya gaya hidup hedonism dan praktik makelar politik di kalangan pejabat. Oleh karena itu, pemerintahan perlu memberikan solusi konkret untuk menjaga stabilitas negara dan memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan kehidupan yang lebih baik sesuai amanat UUD 1945," ucapnya.

"Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, transisi pemerintahan harus fokus pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas, peningkatan sumber daya manusia, inovasi teknologi, reformasi ekonomi, serta penguatan diplomasi global. Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah serta dukungan masyarakat, proses transisi ini dapat menjadi langkah awal menuju kemajuan yang berkelanjutan dan kesejahteraan bangsa," imbuhnya.

Baca juga: Pekan Penuh Turbulensi: 6 Insiden Kecelakaan Pesawat Menandai Berakhirnya Tahun 2024

Senada, Ketua bidang Politik, Hukum dan HAM PP Hikmahbudhi, Buyu Handoyo, transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto berjalan lancar, meskipun ada beberapa catatan penting. 

Selama 10 tahun, pemerintahan Jokowi telah membawa pendekatan Indonesiasentris yang memeratakan pembangunan dan memperkuat pengaruh Indonesia di kancah internasional. 

Ditambahkannya, memasuki 100 hari kerja Presiden Prabowo dan para kabinet yang terpilih, berbagai langkah strategis telah diambil untuk membangun Indonesia yang lebih maju. 

Pembekalan pejabat negara, langkah diplomasi dengan membawa komitmen investasi asing senilai 294 triliun rupiah, serta upaya pemberantasan korupsi menjadi sorotan utama. 

Langkah-langkah yang dilakukan mencerminkan visi besar dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah global sekaligus menjawab berbagai tantangan domestik.

"Presiden Prabowo Subianto banyak melakukan kerja sama bilateral, yang kita lihat sangat positif untuk kemajuan bangsa. hal ini menjadi perhatian bersama untuk kita dukung demi menjaga hubungan yang setara dan berkelanjutan," ucapnya.

"Prinsip ini penting agar setiap kerja sama tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat kepercayaan dan solidaritas antarnegara," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini