"Masa iya, kita tidak marah pada orang yang menampar dan menjerumuskan kita. Kecuali sudah direncanakan suatu skenario kepura-puraan."
"Pura-pura mengingkari padahal dia (Jokowi) sendiri yang menyuruh," jelasnya.
Selanjutnya, Guntur menilai bantahan Jokowi tidak terbukti ketika menurutnya ada peran 'orang Istana' yang turut mengorkestrasi wacana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode dengan alasan yang tidak masuk akal seperti akibat pandemi Covid-19 hingga survei kepuasan publik yang tinggi terhadap eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Lebih lanjut, Guntur meminta agar Jokowi tidak membawa-bawa nama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam bantahannya tersebut.
Hal tersebut lantaran Megawati sudah menolak dengan tegas wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode tersebut.
Guntur mengingatkan Jokowi bahwa Megawati menolak wacana itu saat menjadi narasumber di tiga acara berbeda.
"Penolakan itu ditegaskan kembali oleh Ibu Prof Dr Hj Megawati Soekarnoputri pada tiga kesempatan: pertama, ulang tahun PDI Perjuangan 10 Januari 2023, kedua, saat talkshow bersama Rosi di Kompas TV (8 Februari 2024) dan ketiga, dalam acara penyerahan duplikat Bendera Pusaka di Balai Samudra (5 Agustus 2024)," jelasnya.
Jokowi Minta Tanya Megawati soal Minta Jabatan Presiden 3 Periode
Sebelumnya, Jokowi membantah isu dirinya meminta perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Dilansir Tribun Solo, Jokowi menyebut kabar ini adalah framing jahat yang diarahkan kepadanya.
“Ini saya ulang lagi. Tidak pernah yang namanya saya minta perpanjangan atau 3 periode kepada siapa pun,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Solo, Jawa Tengah, Senin (30/12/2024).
Jokowi bahkan meminta awak media untuk menanyakan hal ini secara langsung kepada petinggi PDI Perjuangan (PDIP).
Termasuk kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri atau Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
“Tanyakan saja ke Ibu Mega. Atau tanyakan saja ke Mbak Puan,” jelasnya.