Akibatnya, ujar Haidar, dapat merusak reputasi dan nama baik Jokowi di mata masyarakat Indonesia bahkan dunia.
"OCCRP harus meralat rilisnya dan meminta maaf kepada Jokowi."
"Jika tidak, OCCRP yang berisi para jurnalis investigasi sama saja dengan mencoreng kredibilitasnya sendiri," tukasnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Seno Tri Sulistiyono, Faryyanida Putwiliani, Deni Setiawan, Pravitri Retno Widyastuti)
BERITA REKOMENDASI