"Di tengah sorotan publik nasional dan sekarang juga sorotan internasional, KPK mesti menjawab dengan sungguh-sungguh menyelidiki kasus yang dilaporkan masyarakat dan memilih prioritas pada yang semestinya diungkap tanpa tebang pilih," urai Putu, Kamis.
Ia menambahkan, publikasi OCCRP merupakan penilaian korupsi berdasarkan persepsi masyarakat.
Hal itu, kata dia, berbeda dari pembuktian ukum melalui pengadilan.
Karena itu, terbuka luas bagi Jokowi untuk melakukan klarifikasi dan bantahan.
"Sangat baik untuk literasi dan komunikasi dengan masyarakat, di tengah narasi-narasi yang berseliweran ini, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, membuka harta kekayaannya serta keluarga kepada publik, selain melaporkan melalui LHKPN," kata Putu.
Menurut dia, hal itu sebagaimana mekanisme undang-undang.
Baca juga: 3 Klarifikasi Terbaru OCCRP Jokowi Tokoh Terkorup 2024: Akui Tak Punya Bukti & Kerap Disalahgunakan
"Bagi sosok seperti beliau, buka saja kepada publik, apa dan berapa harta kekayannya, agar masyarakat tahu, posisi harta sebelum menjadi presiden dan sesudah purna tugas sebagai presiden," tukasnya.
3. Eks Ketua KPK: KPK Harus Gerak Cepat
Mantan Ketua KPK, Abraham Samad, juga menjadi pihak yang mendesak lembaga antirasuah untuk segera bergerak cepat menyelidiki Jokowi.
Selain Jokowi masuk nominasi OCCRP, Abraham juga mendesak KPK menindaklanjuti laporan terkait Presiden ke-7 RI itu dan keluarganya.
Apabila tak segera ditindaklanjuti, kata dia, maka anggapan publik soal pimpinan KPK yang dinahkodao Setyo Budiyanto adalah orang-orang Jokowi memang benar adanya.
"Harusnya KPK merespons dengan cepat, karena kalau KPK berdiam diri tidak bertindak, maka bisa masyarakat menganggap komisioner KPK yang baru ini memang orangnya Jokowi seperti yang selama ini beredar dugaan," kata Samad kepada Tribunnews, Rabu (1/1/2025).
Jokowi: Sekarang Banyak Sekali Fitnah
Menanggapi dirinya masuk daftar pemimpin terkorup dunia tahun 2024 versi OCCRP, Jokowi mendesak agar dibuktikan saja.
Sebab, Jokowi menyebut saat ini banyak sekali fitnah yang ditujukan kepadanya.
"Yang dikorupsi apa. Ya dibuktikan, apa," kata Jokowi di rumahnya di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2024), dikutip dariĀ Kompas.com.