Saat kejadian, Ahmad melihat Ilyas Abdurrahman berupaya menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam minimarket tempatnya bekerja.
Menurutnya, saat itu ada darah berceceran di lantai minimarket.
"Jadi ada satu yang ketembak itu dibawa ke dalam sini. Saat itu darah berceceran banyak banget," katanya.
Sementara, sebelum insiden terjadi, pelaku sempat masuk ke minimarket untuk menanyakan lokasi toilet.
“Pelaku masuk ke sini buat nanya toilet. Langsung saya jawab toiletnya enggak ada."
"Karena ini rest area, saya tunjukkan toiletnya,” jelas Ahmad.
Lalu, setelah mendapatkan informasi, pelaku langsung keluar menuju lokasi toilet.
Namun, tidak lama kemudian, Ahmad mendengar keributan di area minimarket.
“Enggak lama dari itu terjadilah keributan. Setelah itu, terjadilah penembakan,” paparnya.
Kronologi Penembakan
Insiden penembakan bermula ketika Ilyas Abdurrahman dan tim rental mobil melacak kendaraan yang disewa pelaku sejak 31 Desember 2024.
Pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS mobil yang disewa ditemukan telah dipotong.
Korban bersama tim kemudian mengejar mobil hingga Rest Area KM 45.
Di situlah keributan dan penembakan terjadi, dilakukan oleh pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU.
Dalam insiden itu, Ilyas terkena tembakan di dada dan tangan.