News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bos Rental Mobil Tewas Ditembak

Fakta Baru, Mobil Milik Bos Rental yang Tewas Ditembak Anggota TNI AL Tiga Kali Dijual Dalam 3 Hari

Penulis: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil Honda Brio milik bos rental Ilyas Abdurahman sebelum peristiwa penembakan di Rest Area KM 54 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025) dini hari.

Ilyas pun sempat meredam suasana yang mulai tak kondusif dengan mengajak pengendara mobil Brio untuk bicara baik-baik di warung kopi.

Tetapi ajakan tersebut ditolak dan justru anggota TNI AL lainnya yang berada di Mobil Sigra menabrak kerumunan orang-orang.

Permohonan Pendampingan Ditolak Polsek Cinangka

Situasi yang semakin tak terkendali, anak Ilyas bernama Agam Muhammad Nasrudin pun mendatangi Polsek Cinangka untuk mendapat pendampingan.

Lagi-lagi upaya Ilyas dan timnya gagal, petugas piket Polsek Cinangka, Pandeglang menolak memberikan pendampingan dengan berbagai alasan.

Kapolda Banten Irjen Suyudi pun membenarkan peristiwa kedatangan Agam ke Polsek Cinangka.

Menurut dia, Agam bersama sejumlah orang mendatangi Polsek Cinangka pada pukul 02.30 WIB.

"Betul ada peristiwa saudara Agam dan saudara Samsul dan lainnya jadi berlima sebelum kejadian penembakan itu sempat ke Polsek Cinangka, Polres Cilegon," kata Suyudi dalam konfrensi pers.

Kedatangan Agam bersama sejumlah orang tersebut diterima anggota piket Bripka Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto.

Akhirnya, Ilyas bersama tim kembali memburu mobil Brio yang dikendarai Sertu AA secara mandiri 

Mereka pun sempat berkomunikasi dengan petugas piket Polsek.

Agam saat itu menyampaikan mobil rentalnya dibawa penyewa ke Saketi, Pandeglang.

"Disampaikan juga GPS tinggal satu, yang dua sudah tidak aktif diduga sudah ada upaya penggelapan," kata Suyudi.

Bripka Deri dilaporkan mengenai adanya dugaan penggelapan rental.

Irjen Suyudi menuturkan saat terjadi diskusi antara rental dan leasing.

Bripka Deri lalu melaporkan hal tersebut kepada Kapolsek AKP Asep Iwan Kurniawan. 

Namun, Bripka Deri tidak melaporkan secara utuh kepada AKP Asep Iwan.

"Seharusnya ini terkait rental penyewaan kendaraan yang diduga digelapkan tapi laporannya leasing kepada Kapolsek sehingga Kapolseknya kalau ada leasing harus ada surat dari leasing dan sebagainya," kata Suyudi.

Suyudi mengatakan Agam sebagai pelapor telah membawa BPKB, STNK dan kunci cadangan.

Seharusnya anggota Polri melakukan pendampingan terhadap warga yang melapor tersebut.

"Tapi tidak dilakukan pendampingan karena anggota merasa kekuatan sedikit tidak berimbang sehingga tidak melakukan pendampingan," Suyudi.

Padahal, kata Irjen Suyudi, anggota Polsek Cinangka bisa melakukan permintaan tambahan kepada Polres atau anggota reserse di Polsek.

Tetapi, hal itu tidak dilakukan oleh anggota piket Polsek Cinangka.

"Sehingga dari hasil penyelidikan Propam Polda Banten telah ditemukan pelanggaran ketidakprofesionalan anggota saudara Deri Andriani tidak respons terhadap laporan masyarakat seharusnya memberikan pendampingan untuk mengamankan kendaraan Honda Brio diduga digelapkan," kata Suyudi.

Detik-detik Penembakan Bos Rental Mobil

Anak Ilyas, Agam Muhammad Nasrudin mengungkap detik-detik anggota TNI AL melesatkan tembakan di Res Area  KM 54 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025) dini hari.

Sebelum insiden penembakan terjadi, Agam menceritakan bahwa Sertu AA yang berhenti di lokasi kejadian sempat ditangkap ayahnya dan rekan-rekan lain.

Mereka pun waspada mengingat sebelumnya Sertu AA sempat menodongkan pistol.

"Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senjata juga," kata Agam.

Situasi semakin mencekam saat tembakan mulai terdengar.

Agam menggambarkan suasana saat itu, di mana ia sempat mencari perlindungan.

"Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya," ujarnya.

Setelah serangkaian tembakan, para pelaku melarikan diri dengan dua mobil.

"Saya menolong Pak Ramli, tapi ternyata ada satu korban lagi di minimarket, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya," kata Agam.

Kedua korban langsung dibawa ke RSUD Balaraja, tetapi sayangnya Ilyas meninggal dalam perjalanan. 

Sementara itu, korban Ramli yang juga terkena tembakan kini menjalani perawatan di rumah sakit.

Dalam kasus penggelapan mobil diketahui polisi menetapkan 4 warga sipil masing-masing berinisial AS (ditangkap), IS (ditangkap), IH (DPO), dan RH (DPO).

Sementara untuk kasus penembakan yang kasusnya ditangani Puspomal.

Ada tiga anggota TNI AL yang ditetapkan sebagai tersangka yakni Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi BA.

Danpuspomal Laskda TNI Samista mengatakan ketiganya saat ini telah ditahan di fasilitas penahanan Puspomal.

Ketiganya juga akan menjalani proses penahanan sementara untuk proses penyidikan selama 20 hari sejak Sabtu (4/1/2025).

"Jadi anggota ini sudah ditahan di tempat kami. Dan sesuai dengan surat penahanan dari Ankum (atasan yang berhak menghukum) sudah kami terima, terhitung karena hari Sabtu yang lalu itu, anggota sebetulnya sudah kita amankan. Karena masih dalam proses lidik, kami selalu maraton lidik, masih belum kami tetapkan," kata Samista saat konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2025).

"Sekarang karena sudah ada tanda-tanda dengan beberapa bukti maka yang bersangkutan sudah masuk proses penyidikan dan sudah kami tetapkan (tersangka). Bukti penahanan sementara dalam hal ini 20 hari pertama sudah ditandatangani oleh Ankum terhitung sejak Sabtu," lanjut dia.

Ia menjelaskan berdasarkan hasil penyelidikan sementara pelaku penembakan yang berstatus tersangka masih punya hubungan keluarga dengan tersangka AA yang sebenarnya bertanggung jawab atas senjata api tersebut. 

Pelaku penembakan, kata dia, adalah paman dari Sertu AA.

Namun, ia tidak menjelaskan secara gamblang siapa sosok oknum TNI AL yang melakukan penembakan tersebut.

Akan tetapi, secara tersirat ia menjelaskan bukan Sertu AA yang melakukan penembakan mengingat posisi AA sebagaimana yang telah tampak dalam video beredar tengah berada dalam kepungan rombongan bos rental.

"Bahkan pelaku dengan yang dikeroyok (AA) tadi itu itu adalah saudara. Jadi pelaku ini adalah pamannya AA," katanya.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, ujar dia, pihaknya juga belum menemukan indikasi ketiga oknum TNI AL tersebut sebagai penadah atau backing sindikat penggelapan mobil sebagaimana persepsi yang terbentuk di publik.

"Apakah ini sebagai backing dari hasil lidik sementara, itu masih belum ditemukan. Apabila nanti dalam perkembangannya ada unsur-unsur yang bisa membuktikan itu, nantikan dalam proses penyidikan, ya nanti berikan waktu pada kami lakukan itu," ungkap dia.

(Tribunnews.com/ gita/ abdi/ reynas)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini