TRIBUNNEWS.com - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, tak tampak batang hidungnya setelah terakhir kali muncul dalam sebuah video pernyataan yang dirilis, Kamis (26/12/2024).
Video itu dirilis Hasto sebagai tanggapan pasca-dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus Harun Masiku.
Namun, sejak saat itu, Hasto tak lagi terlihat. Bahkan, saat Hasto dipanggil KPK untuk menjalani pemeriksaan, Senin (6/1/2024), maupun ketika rumahnya di Kota Bekasi, Jawa Barat dan Kebagusan, Jakarta Selatan, digeledah KPK, Selasa (7/1/2024).
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, mengungkapkan Hasto dijadwalkan datang pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK pada Senin pukul 10.00 WIB.
"Benar, Saudara HK dijadwalkan panggilan oleh penyidik, hari ini (Senin) pukul 10.00 WIB di Gedung Merah Putih KPK dalam kapasitasnya sebagai tersangka," ungkap Tessa, Senin.
Mengenai keberadaan Hasto yang mangkir dari panggilan KPK, PDIP memastikan Sekjennya itu berada di Indonesia.
Baca juga: PDIP: Rumah Hasto Digeledah untuk Alihkan Isu OCCRP, Jokowi Sangat Terganggu dan Marah
"Pastinya di Indonesia," kata Juru Bicara PDIP, Guntur Romli, Senin.
Guntur juga menyebut Hasto tengah disibukkan dengan agenda HUT ke-52 PDIP, sehingga tak memungkinkan untuk menghadiri pemeriksaan.
Karena itu, ia lantas menegaskan Hasto tak akan mangkir dari proses hukum.
"Memang ada acara, bukan karena tidak ingin hadir. Selama ini kan juga Mas Hasto tidak pernah mangkir dari panggilan KPK, baik sebagai saksi atau pun juga dulu juga menjadi saksi di pengadilan."
"Jadi segala proses hukum akan selalu diikuti dan akan mengikuti prosedur, jadi nggak akan mangkir," jelas Guntur.
Terpisah, pada Senin malam, Tessa mengungkapkan pihaknya telah menerima surat dari Hasto perihal tak hadir dalam pemeriksaan.
Dalam surat itu, dituliskan Hasto tidak bisa hadir karena ada kegiatan yang tak bisa ditinggalkan.
"Penyidik menginfokan bahwa Saudara HK mengirimkan surat pemberitahuan ketidakhadiran dikarenakan ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan."