News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Valuasi GoTo Tembus 30 Miliar Dolar AS Usai Disuntik Investor Abu Dhabi

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO GoTo Group Andre Soelistyo bangga menyambut ADIA sebagai investor terbaru di perusahaan dan yang pertama dalam penggalangan dana pra-IPO.

Keberhasilan GoTo menarik investasi ADIA terjadi kompetitornya seperti Grab, perusahaan asal Malaysia, masih kesulitan melakukan IPO.

Sementara itu kinerja saham Bukalapak juga terus mengalami koreksi dan sudah berada dibawah harga IPO.

Disuntik Jelang IPO

GoTo Group mendapat suntikan dana dari Abu Dhabi senilai 400 juta dollar AS atau setara dengan Rp 5,7 triliun menjelang go public atau initial public offering (IPO).

Suntikan dana didapat usai platform tersebut menandatangani perjanjian dengan anak usaha Abi Dhabi Investment Authority (ADIA). Hal ini menjadikan ADIA memimpin penggalangan dana pra-IPO Go To.

Transaksi tersebut juga menjadi investasi pertama oleh Departemen Private Equities ADIA ke dalam perusahaan teknologi Asia Tenggara, sekaligus menjadi investasi terbesarnya di Indonesia.

"Kami menyambut ADIA sebagai investor terbaru di perusahaan dan uang pertama dalam penggalangan dana pra-IPO, selagi kami menyiapkan bisnis untuk pertumbuhan eksponensial untuk tahun-tahun mendatang," kata CEO GoTo Group, Andre Soelistyo dalam siaran pers, Jumat (22/10/2021).

Dengan penyuntikan itu, ADIA akan menjadi investor terbaru uang masuk ke dalam daftar investor global di GoTo, menyusul Alibaba Group, Astra International, Facebook, Global Digital Niaga (GDN), Google, KKR, Paypal, Sequoia Capital India, Sofbank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, dan Warburg Pincus.

"Sangat menyenangkan bagi kami untuk melihat ADIA dan investor global lainnya yang telah menjadi bagian dari gerakan GoTo," beber Andre.

GoTo melakukan integrasi layanan aplikasi PeduliLindungi pada platform Gojek dan Tokopedia. (Istimewa)

Direktur Eksekutif Departemen Private Equities ADIA, Hamad Shahwan Al Dhaheri menyebut, investasi di GoTo sejalan dengan berbagai tema investasi utama, termasuk pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara.

Dia mengakui, melihat potensi yang kuat di wilayah ini terutama di Indonesia.

“Kami telah mengikuti dengan cermat berbagai pekerjaan yang telah dilakukan oleh Gojek dan Tokopedia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi di kawasan ini, bahkan sebelum mereka bersatu," kata Hamad.

Sebagai informasi, entitas gabungan Gojek dan Tokopedia ini telah menghasilkan 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020 dengan nilai transaksi bruto (GTV) sebesar lebih dari 22 miliar dollar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini