News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demam Investasi Kripto Mulai Merambah Industri Modal Ventura Global, Ini yang Terjadi di Indonesia

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi aset kripto

Saat ini, Cydonia sendiri telah memiliki 13 calon startup yang masuk dalam daftar prioritas untuk didanai.

Baca juga: Pasar Kripto Anjlok, Pemerintah Diminta Buat Kebijakan Berpihak ke Masyarakat

Beberapa di antara mereka adalah kandidat dari Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator (TSBA), program kolaborasi Tokocrypto dan BRI Ventures.

Beberapa calon startup tersebut diantaranya adalah Avarik Saga, Nanovest, Duckie Land, dan SERMorpheus.

Tak hanya pendanaan, mereka juga bakal mendapatkan pendampingan dari mentor untuk memenuhi kebutuhan startup blockchain dalam membangun jaringan.

“Pengumuman startup yang akan mendapatkan pendanaan dari Cydonia Fund akan diumumkan dalam waktu dekat,” imbuhnya.

Di sisi lain, ada beberapa startup yang belum mau melakukan investasi di infrastruktur kripto dan sejenisnya.

Mandiri Capital Indonesia (MCI) menjadi salah satu yang belum ada rencana masuk.

Chief Investment Officer MCI, Dennis Pratistha bilang, situasi saat ini belum ada startup yang potensial di ekosistem Web3 ini. Meskipun, pihaknya pun tak menutup kemungkinan masuk ke sektor ini.

“Kalau perusahaannya ada potensi bagus, pasti kita akan lihat dan analisa. Yang ada saat ini masih dikit dan kecil-kecil,” ujarnya.

Adapun, Dennis menyebutkan bahwa saat ini pihaknya masih berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di sektor keuangan seperti fintech serta startup yang bisa mendorong digitalisasi pada UMKM lainnya dengan target tujuh hingga sembilan pendanaan baru maupun lanjutan.

“Sektornya itu EWA, Social Commerce, Logistic Tech, SME Enabler, Fintech Enabler dan beberapa seckor lainnya,” imbuhnya.

Sementara itu, OCBC NISP Ventures (ONV) pun masih fokus memberikan pendanaan pada start-up berbasis teknologi seperti yang bergerak di industri pembiayaan bisnis, properti, fintech, logistik, media, kesehatan, pendidikan dan lainnya.

Mayoritas pendanaan yang telah diberikan tersebar kepada semua sektor fintech mulai dari lending, payment, wealth, mortgage, dan open banking.

Darryl Ratulangi, Managing Director OCBC NISP Ventura pun mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih dalam proses untuk melakukan pendanaan di beberapa start up baru di Indonesia yang tahun ini targetnya bisa mencapai lima hingga enam investasi baru di luar portofolio yang dimiliki. (Adrianus Octaviano/Anna Suci Perwitasari)

Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini