Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Beberapa perusahaan teknologi, manufaktur, dan keuangan besar Jepang bekerja sama untuk menciptakan infrastruktur metaverse terbuka guna mendorong strategi Web3 negara.

Perusahaan layanan Teknologi Informasi (TI) Fujitsu mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan sembilan perusahaan lain, termasuk pabrikan mobil Mitsubishi dan bank global Mizuho, untuk membuat struktur metaverse yang dapat dioperasikan yang disebut Ryugukoku (TBD). Adapun struktur ini akan digunakan untuk memperluas “Zona Ekonomi Metaverse Jepang”.

Tujuan dari aliansi metaverse adalah untuk membantu membangun kerangka kerja bagi perusahaan untuk memasuki pemasaran Web3, reformasi kerja dan inisiatif pengalaman konsumen.

Sementara Ryugukoku (TBD) akan berfungsi sebagai dunia virtual untuk menghubungkan pengguna ke berbagai layanan Web3 yang dibuat oleh perusahaan dan lembaga pemerintah.

Platform ini juga akan menerapkan "Avatar Pembelajaran Otomatis", yang mengumpulkan informasi pengguna untuk memberikan pengalaman metaverse yang dipersonalisasi.

“Pegasus World Kit” akan membantu pengguna menciptakan pengalaman metaverse yang gamified dan “Multi-Magic Passport” miliknya akan memberikan identifikasi dan metode pembayaran untuk memfasilitasi interoperabilitas dalam ruang metaverse.

Jepang sendiri telah berupaya untuk mengintegrasikan teknologi Web3 ke dalam agenda nasionalnya.

Pada Oktober 2022, Perdana Menteri Fumio Kishia mengatakan negara akan berinvestasi dalam layanan transformasi digital, termasuk non-fungible tokens (NFT) dan metaverse.

Baca juga: Spotify Jajaki Industri Web3, Pengguna Bisa Nikmati Musik Eksklusif Lewat Tautan NFT

Satu bulan kemudian, Kementerian Digital negara itu mengumumkan rencana untuk membuat organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) guna membantu lembaga pemerintah memasuki Web3.