Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Claude, perusahaan pakaian model bisnis direct to consumer (D2C), baru saja meraih pendanaan tahap awal (seed round).
Co-Founder dan CEO Claude, Tommy Budihardjo mengatakan pasarnya kini telah menembus Asia Tenggara, Eropa hingga Amerika Serikat (AS).
"Di dunia global ini, di mana teknologi memungkinkan kami untuk lintas batas secara realtime, menjadi global brand langsung meningkatkan total addressable market berkali-kali lipat, sekaligus memperkuat brand equity yang kami pertahankan," kata Tommy, kepada wartawan, Kamis (15/6/2023).
Baca juga: Startup Inventing Kejar Target 100 Ribu Vending Machine Printbox di 2024
Ia mengakui bahwa industri ready to wear adalah salah satu penyumbang limbah terbesar, terutama karena stok yang tidak terjual.
"Industri ini lambat untuk melakukan perubahan, sehingga kami dengan senang hati memimpin perkembangan dengan model bisnis kami yang berhasil memangkas limbah barang jadi hingga 90 persen, yang secara bersamaan memaksimalkan pendapatan dan profitabilitas perusahaan," jelas Tommy.
Pembiayaan terbaru brand ini akan digunakan untuk memperkuat pasar yang telah ditembus.
Pendanaan tersebut dipimpin salah satu pendukung awal Tokopedia dan Kakao Corp, CyberAgent Capital dan didukung Family Office Prima Fund I.
Baca juga: Akselerasi Ekosistem Digital untuk Startup, Telkomsel Gelar NextDev Summit 2023
Managing Director CyberAgent Capital, Inc. Nobuaki Kitagawa mengatakan Indonesia adalah salah satu pasar ritel konsumen terbesar di dunia.
"Kami percaya bahwa perusahaan dapat membawa proposisi nilai yang unik dan dapat diterima dengan baik oleh pasar pakaian jadi di Indonesia dan Asia Tenggara yang sangat besar," kata Kitagawa.