News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Simak Tips Dari Anak Indro Warkop Agar Tidak Mudah Kena Penipuan Online!

Editor: Anniza Kemala
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi modus penipuan mengatasnamakan platform e-commerce.

TRIBUNNEWS.COM - Penipuan online kini sudah semakin kreatif. Modus-modusnya sudah berkembang sehingga terkadang sulit untuk membedakan apakah pesan yang diterima adalah fakta atau percobaan penipuan.

Salah satu yang pernah menjadi sasaran penipuan online saat ini adalah kerabat Hada Kusumonegoro. Anak kedua dari Indro Warkop ini mengaku bahwa walaupun sering mendapatkan pesan berupa informasi hoaks, namun, ia dan keluarganya belum pernah menjadi korban penipuan online seperti ini. “Alhamdulillah aku dan keluargaku belum pernah jadi korban.”

Hada lalu menceritakan salah satu modus penipuan yang pernah menyasar kerabatnya. “Tante aku pernah diajak join grup WhatsApp mengatasnamakan Shopee. Katanya akan ada misi dan ada beberapa step yang harus diikuti. Ajakannya menarik karena ujung-ujungnya akan mendapatkan reward sejumlah uang dan akan berlipat-berlipat. Untungnya, tante aku bertanya sama aku sehingga aku bisa info bahwa ini adalah modus penipuan,” ujar Hada di sebuah talk show bersama Shopee bertajuk “Klub Anti Hoaks dengan Cek Fakta” Jumat lalu (25/8).

Hada juga menekankan jika mendapatkan pesan dari perusahaan besar seperti Shopee harus dicek terlebih dahulu kebenarannya. “Setau aku, Shopee tidak mungkin komunikasi dengan customer-nya selain menggunakan nomor yang terverifikasi atau centang hijau. Jadi, aku bisa bilang ke tante aku untuk tidak ikutan sesuatu ajakan yang tidak jelas itu,” ujar Hada.

Dalam talk show ini, Hada juga memberikan tips agar bisa terhindar dari penipuan online. “Membaca itu sangat penting. Jadi, aku selalu mempercayai untuk baca dan cek pengirimnya. Jika mendapatkan pesan dari nomor yang tidak dikenal, selalu cek Customer Service-nya,” jelas Hada.

Salah satu perusahaan yang sering menjadi korban yang dicatut namanya oleh para penipu adalah Shopee. Dalam kesempatan yang sama, Shopee menginformasikan bahwa baru-baru ini meluncurkan inisiatif untuk menekan angka korban penipuan melalui fitur Cek Fakta. Fitur ini dapat diakses melalui aplikasi dalam laman “Chat dengan Shopee” yang memudahkan pengguna melakukan pengecekan kebenaran segala informasi yang mereka terima tentang Shopee.

“Yang aku suka dari fitur Cek Fakta ini, kita bisa langsung ngobrol dengan live agent dan berinteraksi dengan orang secara langsung untuk dapat verifikasi informasi,” ujar Hada.

Hada juga menambahkan untuk harus selalu update dengan informasi terkini termasuk berbagai modus penipuan yang semakin lama semakin terlihat nyata. “Yang paling penting adalah mengedukasi diri sendiri tentang modus yang lagi berjalan dan berkembang. Kita edukasi sendiri dulu lalu kita bisa share hal ini kepada orang lain,” jelas Hada.

Dalam acara tersebut, Shopee juga memaparkan hasil survei Shopee Insights yang menggambarkan kebiasaan masyarakat Indonesia saat bertransaksi online. Salah satu temuan ini menyebutkan baru sekitar 54 persen responden memahami tentang kedok penipuan belanja online, sementara itu, 20 persen dari responden telah menjadi sasaran penipuan belanja online. Dari kasus tersebut, ditemukan 56 persen terjadi di aplikasi chat seperti WhatsApp dan Telegram di mana jenis penipuan didominasi dengan undian palsu (55 persen) dan voucher belanja online palsu (37 persen).

Tips ini diharapkan dapat membuat masyarakat sadar dan waspada akan percobaan penipuan dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Yuk, budayakan cek fakta semua informasi yang diterima dari nomor tidak dikenal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini