TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Bitcoin mencatatkan rekor baru menembus angka 44.000 dolar AS untuk pertama kalinya sejak April 2022.
Menurut analis di Coin Metrics, kenaikan harga Bitcoin ini dipicu dorongan kuat untuk dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin spot Amerika Serikat.
“Keuntungan pada Selasa (5/12/2023) membawa Bitcoin naik lebih dari 160 persen,” kata analis itu.
Baca juga: Saham Perusahaan Kripto Ikut Melonjak Terkerek Harga Bitcoin
Banyak pihak menilai kenaikan Bitcoin ini juga didorong oleh penurunan suku bunga AS dan antusiasme para pedagang untuk mengantisipasi persetujuan dana bitcoin yang diperdagangkan di pasar saham AS.
Saham Perusahaan Kripto Melonjak
Kenaikan harga Bitcoin turut berdampak pada naiknya saham sejumlah perusahaan kripto yang terdaftar di Amerika Serikat.
Saham Coinbase melonjak sebesar 7,5 persen saat Bitcoin mencapai level tertinggi. Sebelumnya, saham Coinbase juga menguat hampir 62 persen pada bulan lalu, bahkan ketika bursa kripto melaporkan penurunan volume perdagangan kuartal III 2023.
Baca juga: Harga Bitcoin Melonjak 10 Persen ke Level Tertinggi dalam 1,5 Tahun
Investor Bitcoin Microstrategy, yang membeli Bitcoin senilai 593 juta dolar AS bulan lalu, naik 8,2 persen.
Selain itu. penambang Bitcoin seperti Riot Platforms, Marathon Digital, dan CleanSpark masing-masing melonjak 10,3 persen hingga 18,8 persen.
Kemudian ETF Strategi Bitcoin ProShares, yang melacak Bitcoin berjangka juga naik 7,7 persen dan tampaknya akan menyentuh level tertinggi dalam satu tahun.