Truk overload kerap menyebabkan kasus tabrak belakang karena muatan berlebih membuat kendaraan di belakang terutama kendaraan kecil di belakang sulit antisipasi.
Kasus kasus tabrak belakang ini biasanya truk yang jadi korban, truknya biasanya langsung kabur karena tak ingin berurusan panjang dengan kepolisian.
Dia menambahkan, truk overtonase membuat biaya perawatan jalan tol menjadi lebih mahal. Membuat jalan tol harus lebih sering diperbaiki.
"Misal jalan tol Prof Sedyatmo ke arah Bandara Soekarno-Hatta, karena kendaraan yang lewat umumnya adalah kendaraan kecil dan kendaraan dengan tonase standar, biaya perawatan lebih ringan ketimbang ruas jalan tol Jakarta-Cikampek atau ruas tol Tangerang," Bagus membandingkan.
Berdasar pantauan di hari pertama, ada puluhan truk kedapatan overtonase dari seratusan lebih truk angkutan barang yang diperiksa.
Semisal, sebuah truk Mitsubishi Colt Diesel HDL aplikasi wingbox kedapatan membawa muatan kertas dari Kapuk tujuan Cibitung. Gross vehicle weight (GVW) truk ini seharusnya sekitar 7 ton. Setelah ditimbang GVW-nya mencapai 11 ton lebih.
"Ada kelebihan muatan 4 ton. Surat surat truk ini menurut pengemudinya lengkap," ungkap petugas.
Terhadap truk ini kemudian dilakukan penindakan oleh petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta.