Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan otomotif asal Jerman, Volkswagen memperkirakan krisis chip semikonduktor belum akan berakhir tahun ini, meskipun kelangkaan ini sedikit lebih mudah teratasi di paruh kedua.
Kelangkaan chip semikonduktor yang terjadi di seluruh dunia, disebabkan oleh gangguan rantai pasok atau rantai suplai akibat Covid-19 dan melonjaknya permintaan semikonduktor di perusahaan elektronik.
Produsen mobil menjadi salah satu pihak yang merasakan dampak kelangkaan ini.
Baca juga: Toshiba Investasikan 1 Miliar Dolar AS untuk Gandakan Produksi Chip Semikonduktor
Berdasarkan keterangan dari Kepala Pengadaan di Dewan Volkswagen, Murat Aksel mengatakan kelangkaan chip semikonduktor akan lebih mudah setelah paruh pertama 2022.
"Situasi yang bergejolak akan mempengaruhi kami setidaknya setelah paruh pertama tahun ini," kata Murat Aksel, yang dikutip dari situs Reuters.com, Senin (7/2/2022).
Baca juga: Ford Pangkas Produksi di 8 Pabriknya Akibat Kekurangan Pasokan Chip
Kekurangan chip telah membuat beberapa produsen mobil memangkas dan mengurangi produksinya. Seperti Ford Motor Company yang memangkas produksinya di 8 pabrik, produksi perusahaan mobil asal Jepang Mitsubishi yang tersendat, hingga Samsung yang mengaku produksinya akan melambat jika pasokan semikonduktor masih belum teratasi.