News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sepanjang 2023, Toyota Targetkan Produksi Mobil Mencapai 10,6 Juta Unit

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Toyota. Toyota Motor Corp tengah fokus meningkatkan target produksi mobil sebanyak 10,6 juta unit selama tahun ini. Jumlah tersebut naik melebihi tingkat produksi di masa pra pandemi yang saat itu hanya dipatok 9,05 juta kendaraan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Toyota Motor Corp tengah fokus meningkatkan target produksi mobil sebanyak 10,6 juta unit selama tahun ini.

Jumlah tersebut naik melebihi tingkat produksi di masa pra pandemi yang saat itu hanya dipatok 9,05 juta kendaraan.

"Saat ini, kami sedang bekerja menuju volume produksi dengan batas atas 10,6 juta unit untuk 2023," kata Chief Communication Officer Toyota, Jun Nagata dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (16/1/2023).

Output sebesar 10,6 juta unit naik menjadi rekor baru yang pernah diproduksi Toyota, meski nantinya sejumlah hambatan akan membayangi produksi Toyota seperti adanya resiko penurunan produk chip di pasar global.

Baca juga: Toyota Bukukan Penjualan Mobil 331.410 Unit, MPV Jadi Kontributor Terbesar

Namun, langkah ini akan tetap diambil Toyota guna memacu lonjakan laba pada 2023, mengingat selama beberapa tahun terakhir produksi Toyota telah mencatatkan penurunan.

Dimana pada 2022 produsen mobil asal Jepang ini hanya mampu memproduksi 8,3 juta mobil pada periode Januari hingga November.

Imbas terhambatnya pasokan suku cadang sebagai buntut dari pembatasan Covid-19 di China serta terpengaruh perlambatan ekonomi global akibat memanasnya konflik Rusia dan Ukraina.

“Target 10,6 juta kendaraan mencerminkan keinginan yang jelas dan kuat dari Toyota untuk mencapai tujuan tersebut.” jelas CEO Nagata.

Untuk mengatasi masalah krisis tersebut, Toyota mengungkap bahwa pihaknya akan berusaha mempersingkat waktu pengiriman untuk suku cadang serta memprioritaskan pasar domestik.

Tak hanya itu Toyota dikabarkan mulai membatasi penggunaan produk semikonduktor pada 14 model yang dijual di Jepang, termasuk sedan Crown, Prius hybrid, dan kendaraan listrik baterai bZ4X.

Dengan langkah ini laba fiskal perusahaan diproyeksi dapat terdorong naik ke level tertinggi, serta dapat menjadikan Toyota sebagai pemimpin bagi industri mobil global mengalahkan sejumlah produsen lainnya seperti Volkswagen AG.

“Situasi tahun ini masih sulit diprediksi karena faktor-faktor seperti kelangkaan semikonduktor dan penyebaran Covid-19, namun kami akan tetap waspada” jelas Nagata.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini