Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebut ada dua produsen yang akan mendapatkan bantuan atau diskon pembelian mobil listrik.
"Untuk mobil listrik diketahui ada dua produsen yaitu Hyundai dan Wuling. Itu kami usulkan sejumlah 35.900 unit kendaraan sampai Desember 2023," tutur Agus dalam konferensi pers pengumuman bantuan KBLBB di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (6/3/2023).
Sebagai pabrikan yang disebut mampu memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Hyundai menyambut baik adanya kebijakan tersebut.
Baca juga: APM yang Dapat Insentif Mobil Listrik Dilarang Naikkan Harga
Head of Public Relations Hyundai Motors Indonesia Uria Simanjuntak, mengatakan pihaknya masih menunggu aturan bantuan tersebut.
"Dari Hyundai tentunya akan menunggu terlebih dahulu terkait pedoman umum dan juga arahan teknis yang sedang difinalisasikan oleh Pemerintah terkait skema dari kebijakan tersebut," tutur Uri kepada Tribunnews, Selasa (7/3/2023).
Hyundai sendiri memiliki produk mobil listrik bernama Ioniq 5 yang telah diproduksi lokal sejak tahun lalu.
Mobil ini terus menerima sambutan positif dimana perusahaan terus berupaya memenuhi pesanan yang terus datang.
Menurut data yang diungkap Hyundai, penjualan Ioniq 5 cukup baik, diangka sekitar 2.000 unit pada 2022.
Bus Dapat Insentif
Tak hanya mobil dan motor listrik, pemerintah juga akan memberi insentif pada bus listrik dalam program bantuan pemerintah untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB).
Agus Gumiwang mengungkap pihaknya telah mengusulkan jumlah unit bus listrik yang akan mendapat insentif pada tahun ini.
"Untuk bus, kami usulkan sejumlah 138 unit sampai Desember 2023," ujar Agus dalam konferensi pers di Kemenko Marves, Senin (6/3/2023).
Ditemui di lokasi sama, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengungkap, ada empat produsen bus listrik yang sejauh ini terkonfirmasi akan mendapat insentif tersebut.
"Ada empat. MAB (Mobil Anak Bangsa), dari Bakrie, terus ada Kendaraan Listrik Indonesia, dan INKA," katanya.
Ia berharap jumlah produsen tersebut masih bisa bertambah. Mengenai pemberian insentifnya, Taufiek menyebut akan melibatkan pajak pertambahan nilai (PPN) kendaraan, namun tidak merinci lebih lanjut apakah itu akan dalam bentuk pengurangan atau yang lainnya.
"Karena jumlahnya sedikit, kapasitas nasionalnya sekitar 2400. Ya, kita dorong supaya mereka dapat dari bagian di skema ini. Produsennya kita berharap bertambah lagi. Skemanya dari PPN nya," ujarnya.
Bila melihat dari rencana insentif yang akan diberikan pada mobil listrik, bentuknya berupa pengurangan PPN. Besarannya belum jelas karena oleh Taufiek tidak dijelaskan lebih lanjut.