News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Pramono Edhi Wibowo: Pak SBY Lebih Romantis dari Saya

Penulis: Domu D. Ambarita
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pramono Edhie saat berkunjung ke redaksi Warta Kota

"Jadi kalau mempengaruhi pengambilan kebijakan saya jawab tidak. Dan itu saya jamin, tidak," kata Pramono.

Akhir tahun lalu, berita mengenai penyadapan intelijen Australia dan Amerika Serikat terhadap Presiden Yudhoyono dengan istrinya dan beberapa pejabat, beredar luas. Media massa Australai seperti The Guardian, dan situs WikiLeaks, membuka info ini.

Oktober 2007, orang-orang Amerika mencatat dalam telegram rahasia mereka, yang kemudian diungkapkan WikiLeaks, "Ibu Ani satu-satunya orang yang Presiden benar-benar bisa percaya untuk setiap masalah dan saat Presiden memasuki paruh kedua masa jabatannya, ia semakin satu langkah dengan istrinya."

Selama 2009, badan-badan intelijen Australia mencoba untuk mengungkap peran Ibu Ani dalam apa yang mereka yakini merupakan sebuah rencana suksesi presiden yang kompleks.

Badan-badan intelijen Australia mengendus, keluarga SBY ingin memastikan kursi presiden RI tetap di tangan mereka walau masa jabatan SBY untuk periode kedua berakhir tahun 2014.

Menurut laporan The Australian itu, Ibu Ani selalu menggenggam ambisi tinggi bagi anak sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono, seorang perwira militer lulusan Harvard yang kini berusia 35 tahun.

Orang di lingkaran dalam mengatakan, pada 2009 Presiden SBY dan istrinya memikirkan rencana untuk memasang Ibu Ani sebagai presiden pada 2014 sampai anak mereka itu sudah cukup umur untuk menduduki kursi itu tahun 2019.

Rencana tersebut tampaknya kandas, paling tidak karena jajak pendapat menunjukkan tingkat elektabilitas Ani Yudhoyono sangat rendah, yaitu hanya hampir 4 persen.

Menurut The Australian, mengatakan pengaruh Ibu Ani yang sedang naik ketika itu tidak terbatas pada suaminya.

Dia juga mengerahkan kekuasaan terkait perubahan di kabinet SBY dan orang-orang di lingkaran dalam. Kedubes AS mengidentifikasi Ani Yudhoyono sebagai pengaruh utama di balik keputusan SBY menyingkirkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dari calon wakil presiden pada Pemilu 2009. (tribunnews/mal/aco)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini