"Namun siapa yang menjamin KPU netral? Oleh karena itu, KawalPemilu berkontribusi dalam bentuk pengawalan hasil penghitungan KPU agar hasil yang dinyatakan KPU pada 22 Juli sama dengan pilihan rakyat Indonesia," tandasnya.
Untuk diketahui, rekap data scan form C1 yang dipublikasikan website KPU per pukul 19.35 WIB tadi malam adalah pasangan nomor 1 Prabowo-Hatta memperoleh 58.498.365 atau 47,19 persen, sementara Jokowi-JK 65.464.676 atau 52,80 persen.
Masih ada sekitar 0,09 persen data yang belum dihitung. Artinya, selisih suara yang diperoleh kedua pasangan adalah 6.966.311.
Data itu mirip dengan Real count C1 KPU yang diunggah di situs www.kawalpemilu.org. Dimana Prabowo-Hatta memperoleh 58.746.422 atau 47,17 persen suara.
Sedangkan Jokowi-JK menggungguli mereka dengan mengantongi 65.770.208 atau 52,82 persen suara. Data ini diperoleh dari 95,60 persen atau 452.328 tempat pemungutan suara dari total 472.672 TPS.
Apabila dirunut ke belakang, data demikian sesuai dengan data sejumlah lembaga kredibel yang melaksanakan quick count saat Pilpres 9 Juli lalu. Misal Indikator Politik Indonesia yang menemukan Jokowi-JK unggul 52,44 persen berbanding Prabowo-Hatta 47,56 persen.
Atau data Litbang Kompas dimana Jokowi-JK 52,14 persen-Prabowo-Hatta 47,86 persen.
Data quick count RRI Jokowi-JK 52,41 persen dan Prabowo-Hatta 47,59 persen.
Serta Lingkaran Survei Indonesia yang menyatakan Jokowi-JK unggul 53,36 persen banding Prabowo-Hatta 46,64 persen, dan SMRC Jokowi-JK 52,79 persen serta Prabowo-Hatta 47,21 persen.