"Tapi kami akan cek lagi bagaimana penyebabnya. Kami belum berikan solusi," tuturnya.
Sulistyo mengakui persiapan aplikasinya bekerjasama dengan Telkom. Dana yang digunakan hasil patungan antar-SMA. Pihaknya tidak menyebutkan berapa nominal yang dipatok setiap sekolah.
"Pastinya itu dana dari sekolah. Dana itu dikelola dinas," tuturnya.
Potensi mal administrasi
Ketua Ombudsman Regional Jawa Tengah, Sabbdarudin Hullu menyebutkan siswa yang terlempar di SMA Wonigiri kemungkinan disebabkan kesalahan sistem. Sabbdarudin meminta pihak yang berwenang segera menindaklanjuti perkara tersebut.
"Kami konfirmasi ke Disdikbud katanya sudah disesuaikan dan dikembalikan di jalur awal. Bisa dicek di online," tuturnya.
Dia mengatakan orangtua harus mengecek informasi tersebut. Namun apabila belum maka ada potensi mal administrasi.
"Jadi harus ada tanggung jawab dari panitia. Jangan berimbas kepada hak-hak peserta yang mendaftar," pungkasnya.
Sabaruddin kepala dinas bisa mengambil keputusan. "Sosialisasi ke warga kurang. Inilah yang selalu saya tekankan agar kepala dinas bisa mengambil keputusan," ujarnya. (Rtp)
* Sebanyak 38 calon siswa asal Gedawang, Banyumanik yang mendaftar di ke SMAN 4 Kota Semarang, justru posisinya tergeser ke SMAN 1 Purwantoro, Kabupaten Wonogiri.
* Padahal jarak dari Semarang ke SMAN 1 Purwantoro, Kabupaten Wonogiri mencapai 134 kilometer.
* Para orangtua calon siswa bingung dan menduga ada kesalahan sistem zonasi PPDB.
(Tribunjateng.com/rahdyan trijoko pamungkas )
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Misteri 38 Pendaftar SMAN 4 Semarang Tergeser ke Wonogiri? Jumeri Menghilang, Ini Tanggapan Dinas.