TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw secara gemilang memaparkan capaian-capaian pembangunan Sulawesi Utara (Sulut) dalam 5 tahun kepemimpinan.
Olly-Steven juga menjabarkan visi dan misi Sulut Tambah Hebat dalam lima tahun selanjutnya.
"Selama 5 tahun melayani rakyat, kami sudah mengawal visi Sulut Berdikari Dalam Ekonomi, Berdaulat Dalam Pemerintahan, dan Berkepribadian Dalam Budaya," kata Olly dalam keterangannya, Kamis (12/11/2020).
Olly menyampaikan itu saat mengawali paparan debat calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulut sesi II, di Manado, Sulut, Rabu (11/11/2020).
Baca juga: Mendagri Meresmikan Gerakan 5 Juta Masker di Kepri, JIK: Komitmen Pemerintah Wujudkan Pilkada Sehat
Debat sesi II ini mengambil tema “Kesejahteraan Masyarakat, Pendidikan dan Penanggulangan Kemiskinan (Ekonomi, Industri, Pendidikan, Perdagangan, dan Teknologi, UMKM dan Koperasi, Gender, Disabilitas dan Anak)”.
Olly-Steven didampingi dan didoakan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulut Abdul Wahab Abdul Gafur, dan serta 50 pendeta se-Sulut.
Paslon nomor 3 ini juga didampingi Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara, Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo, serta sejumlah tokoh masyarakat Sulut.
Hasil Debat Sesi II ini semakin membuktikan bahwa pasangan nomor 3 Olly-Steven lebih capable dan menguasai substansi program-program yang dibutuhkan dalam membangun Sulut.
Olly-Steven jauh mengungguli dua kandidat lainnya yang terlihat masih gamang dan kerap keluar dari substansi pembahasan.
Baca juga: 362 ASN Sudah Disanksi, 827 Lainnya Dilaporkan Melakukan Pelanggaran Netralitas Pilkada Serentak
Olly-Steven memaparkan fakta dan data kongkrit capaian indikator makro ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi sebesar 5-6 persen per tahun, berada di atas rata-rata nasional. Sementara capaian investasi Sulut 2019 mencapai Rp 14 triliun.
Inflasi dikendalikan di bawah 4 persen, sehingga mendapat penghargaan TPID terbaik.
Kemudian pendapatan daerah dan retribusi daerah (PDRB) naik mencapai lebih dari Rp 130 Triliun, pengangguran turun nenjadi 7,37 persen (tahun 2015=9,03 persen), tingkat kemiskinan turun menjadi 7 persen, (tahun 2015=8,65 persen).
Serta angka harapan hidup naik menjadi 72 tahun.
"Sejumlah rumah sakit bertaraf internasional kami hadirkan agar bisa mengatasi kesehatan masyarakat," ungkap Olly.