Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan, ada dua tokoh nasional yang diharapkan bisa mempertemukan Jokowi dan Prabowo.
Pertama, Jusuf Kalla.
Selain sebagai tokoh senior dan usianya di atas Jokowi dan Prabowo, JK merupakan representasi dari kalangan Islam
Walau aktif di Golkar, kata Qodari, tetapi track record JK sangat kuat dengan isu-isu keislaman.
Apalagi JK juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) periode 2012-2022.
"Sementara di sekitarnya Pak Prabowo selama ini, termsuk rerorika yang muncul adalah retorika keagamaan."
"Sehingga Pak JK lebih mudah diterima Pak Prabowo, minimal oleh orang-orang di sekitarnya," kata dia dalam program Breaking News KompasTV, Kamis (23/5/2019).
Tokoh kedua adalah Megawati.
Menurut Qodari, Mega bisa satu tokoh yang dapat mempertemukan kandidat Pilpres 2019 karena bisa diterima oleh keduanya.
"Dari sisi Pak Jokowi, tentu karena Pak Jokowi adalah kader PDIP," kata dia.
Sementara dari sisi Prabowo, lanjut Qodari, rupanya ada peran keluarga Megawati dalam kehidupan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
"Mungkin tidak banyak yang tahu, waktu Prabowo di luar negeri, di Yordania, yang memintanya untuk pulang namanya Pak Taufik Kiemas (alm), suami Bu Mega."
"Ia (Taufik Kiemas) bilang, Pak Prabowo, jangan di luar negeri, pulanglah. Partisipasimu, kontribusi dalam membangun Indonesia masih diperlukan, dibutuhkan," lanjut Qodari.
Menurut Qodari, Megawati seharusnya bisa diterima dan dihormati oleh Prabowo.
Apalagi, keduanya pernah berpasangan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2009.
Baca: Megawati Disebut Bisa Pertemukan Jokowi dan Prabowo Pasca-Pilpres 2019, Ini Alasannya
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Kompas.com)