News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Backlog Perumahan di Australia Buka Peluang Bagi Investor Properti Masuk ke Sydney

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi properti. Backlog perumahan di Australia dipicu oleh banyaknya imigran yang datang ke Australia.

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tidak hanya Indonesia, Australia juga mengalami backlog di sektor properti yang ditandai oleh tidak seimbangnya antara pasokan unit properti baru oleh pengembang dengan tingginya permintaan properti oleh masyarakat.

Menurut pengusaha properti Australia asal Indonesia, Iwan Sunito, kondisi backlog properti di Australia seharusnya menjadi peluang menarik bagi investor untuk masuk dan menggarapnya, terutama di kota Sydney.

Pendiri dan CEO One Global Capital tersebut, mengungkapkan backlog perumahan di Australia dipicu oleh banyaknya imigran yang datang ke Australia. Iwan mengatakan sebanyak 1 juta imigran datang ke Australia.

Baca juga: Tekan Backlog, Dirut BTN Minta Generasi Milenial Geluti Bisnis Perumahan

"Sekitar 1 juta imigran masuk ke Australia," kata Iwan Sunito dalam diskusi virtual dengan media, Selasa (24/10/2023).

Iwan Sunito saat ini sukses berbisnis properti di Australia dengan mengibarkan bendera Crown Group yang berbasis di Sydney, Australia.

Sementara, ONE Global Capital adalah sebuah sebuah perusahaan investasi yang bergerak dibidang pengembangan property dan dimiliki sepenuhnya oleh Iwan Sunito. ONE Global Capital juga merupakan perusahaan yang memegang kendali penuh atas jaringan hotel apartemen SKYE Suites Green Square d Sydney.

Dalam laporan Residential Property Market Outlook September 2023, Dr Brendan Rynne, Kepala Ekonom KPMG mengatakan ada sejumlah faktor yang diperkirakan akan mendorong kenaikan harga.

Menurut laporan terbarunya, harga hunian akan naik secara nasional sebesar 4,9 persen selama 9 bulan ke depan dan kemudian melonjak sebesar 9,4% hingga Juni 2025.

“Harga rumah dan unit akan semakin meningkat pada tahun keuangan berikutnya karena pasokan tempat tinggal terus terbatas, dikarenakan kelangkaan lahan yang tersedia, menurunnya tingkat persetujuan dan aktivitas konstruksi yang lebih lambat atau lebih mahal.”

Menurut Forbes Advisor, dalam beberapa tahun terakhir, harga perumahan di Australia telah mengalami lonjakan yang signifikan sehingga membuat banyak orang kesulitan untuk membeli rumah pertama mereka. Bahkan dengan suku bunga yang rendah, harga perumahan tetap tinggi.

Untuk mengatasi krisis perumahan, pemerintah Australia telah berusaha membangun lebih banyak perumahan dengan rencana menciptakan satu juta unit perumahan dalam lima tahun ke depan dengan melibatkan investasi swasta, salah satunya dari dana pensiun, untuk membangun perumahan lebih lanjut.

“Saya melihat saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan kebijakan strategis perusahaan mengingat potensi pasar properti Australia khususnya di Sydney” ujar Iwan Sunito.

“Kondisi pasar properti Australia khususnya di Sydney tahun 2023 sungguh membuat keyakinan kami semakin tinggi dalam menghadapi tahun 2024. Tahun 2023 merupakan tahun yang luar biasa bagi One Global Capital," ujar Iwan Sunito.

"Saya sangat bersemangat untuk bisa segera mengumumkan peluncuran proyek One Global Capital pertama senilai Rp4.5 triliun di Macquarie Park pada awal tahun 2024,” ujarnya.

Iwan mengatakan, sejauh ini perusahaannya berhasil mendapatkan DA approval dari dewan kota kota setempat dalam kurun waktu 8 bulan saja, dimana normalnya adalah 12 – 24 bulan untuk bisa mendapatkan persetujuan tersebut.

Macquarie Park dikenal sebagai kawasan pelajar dimana terdapat 44.000 siswa yang menempuh Pendidikan di Macquarie University. Selain dikenal sebagai pusat teknologi, Macquarie Park juga merupakan salah satu kawasan medis terbesar di Sydney.

Dengan jalur Metro baru yang akan selesai dibangun pada tahun 2024, menghubungkan Macquarie Park dengan kawasan Barangaroo, sehingga waktu tempuh dapat dipangkas menjadi 18 menit.

Iwan Sunito juga mengatakan, proses permohonan perusahaannya untuk proyek One Chatswood senilai Rp7.5 triliun juga berjalan dengan baik dan telah diterima oleh dewan kota.

Chatswood yang sering disebut adalah Beverly Hills di Pantai utara, merupakan salah satu pusat kota terbesar di suburban utara Sydney, dengan banyaknya acara konser musik dan pertunjukan di kawasan budaya yang dibangun khusus serta beragam seni jalanan publik yang fantastis.

Kawasan ini juga merupakan rumah bagi kuliner Asia yang menakjubkan dan jalanannya yang rindang mengarah ke taman yang rimbun.

“Saya cukup beruntung bisa mengakuisisi kedua lokasi ini sekitar 2 tahun yang lalu, pada awal tahun 2022. Namun yang lebih membuat saya bersemangat tentang apa yang akan terjadi di masa depan adalah tentang ‘building towards a greener future,” kata Iwan Sunito.

Dia mengatakan, perusahaannya telah menguji model ini di semua proyek kami di masa lalu dengan membuat taman luas secara horizontal dan vertikal di gedung tempat tinggal. “Kami akan mengembangkannya pada proyek Macquarie Park dan Chatswood,” kata dia.

Dia meyakini kawasan Macquarie dan Chatswood merupakan magnet baru bagi para investor properti dari Asia Pasifik, khususnya pasar Indonesia.

“One Global Capital akan terus berfokus dalam pengembangan ekosistem mulai dari produk Build to Sell, Serviced Apartment/Hotel/Hospitality, dan Build to Rent,” ungkap Iwan Sunito.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini