News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KIsah Jenazah Habib Kuncung Tak Bisa Diangkat, Konon Ini Sebabnya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nisan makam Habib Ahmad bin Alwi Al Haddad pada Rabu (14/4/2021), (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Sebelum ke tanah Jawa, Habib Kuncung singgah dan tinggal di Singapura. Di sana ia menjadi saudagar sukses.

Semua kekayaan itu Habib Kuncung tinggalkan saat memutuskan melanjutkan perjalanan ke tanah Jawa.

Menurut Bagus, penampilan Habib Kuncung di mata orang awam layaknya orang tak waras.

Baca juga: Kisah Wafat Habib Kuncung yang Dihormati di Rawajati:Jenazah Sempat Tak Bisa Diangkat, Ini Alasannya

Habib Kuncung merupakan Wali Majdub yang telah meninggalkan keduniawian.

"Awalnya di Surabaya, kemudian ke daerah Bugis (Makassar) balik ke Surabaya. Baru terakhir di Jakarta," lanjutnya.

Di Makassar, Habib Kuncung menikahi seorang syarifah tapi diketahui pasti namanya.

Dari pernikahan itu melahirkan seorang anak bernama Habib Muhamad.

Anak semata wayang Habib Kuncung sempat menikah dua kali, tetapi tak dikaruniai anak.

Menurut Bagus, garis keturunan Habib Kuncung terhenti.

Habib Muhamad juga dikenal dengan sebutan Mat Lapan oleh masyarakat kala itu lantaran cadel.

Pendakwah Islam

Semasa hidupnya Habib Kuncung kerap membantu orang-orang kecil yang kesulitan secara ekonomi.

Ketika kaum ulama membuat fatwa, mereka turut melibatkan Habib Kuncung dalam mengambil keputusan.

"Beliau lebih membantu masyarakat pribumi dan beliau ini dipercaya sebagai rujukan untuk mengambil fatwa-fatwa yang belum mendapatkan jawaban," tambah Bagus.

Selama di Indonesia, Habib Kuncung berguru kepada tiga Habib dalam bidang keagamaan yaitu, Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi (Habib Cikini), Habib Abdullah bin Muhsin Al Attas di Empang Bogor dan Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus (Habib Luar Batang).

"Habib Ahmad lebih terkenal di daerah Bogor. Karena beliau lebih banyak menghabiskan belajar di Bogor. Beliau juga murid kesayangannya Habib Abdullah Muhsin Al Attas," lanjutnya.

Habib Kuncung berdakwah di Pulau Jawa dan Sulawesi.

Sebutan Habib Kuncung berawal dari pemberian sebuah kopiah berbentuk kerucut dari Kerajaan Bugis.

Di Jawa, banyak orang yang memanggilnya dengan sebutan Habib Kuncung.

Bahkan, ketika wafat, namanya pun sampai sekarang dikenang dengan panggilan Habib Kuncung.

Kini, makam Habib Kuncung kerap didatangi para peziarah.

Tak sedikit dari mereka memanjatkan doa di makam Habib Kuncung. (*)

Berita Ramadan

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kisah Masyhur Habib Kuncung yang Jenazahnya Sempat Tak Bisa Diangkat, Ini Alasannya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini