News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2024

Beda Awal Puasa, Kemenag Imbau Umat Islam Kedepankan Dialog dan Saling Menghormati

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas memantau hilal di area pemantauan hilal Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (20/4/2023). Menurut Kepala Kantor Wilayah Kemenag DKI Jakarta, Cecep Choirul Anwar mengatakan, selain ketinggian hilal yang belum sesuai kriteria faktor cuaca yang mendung juga jadi sebab tak terlihatnya hilal. Tribunnews/Jeprima

“Kemenag terus membuka ruang dialog dan diskusi terkait penentuan awal Ramadan. Dari situ diharapkan akan terjadi proses tukar informasi dan pemahaman terkait pilihan dalam mengawali puasa Ramadan,” sambungnya.

Baca juga: Jelang Ramadan, Utusan Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Padi di Karawang

Muhammadiyah, misalnya, menetapkan Ramadan pada 11 Maret karena argumentasi hisab wujudul hilal.

Pemerintah menggunakan pendekatan Hisab sebagai informasi awal dan Rukyatul Hilal sebagai konfirmasi. 

“Bagaimana argumentasi awal Ramadan 1445 H pada 7 Maret atau 10 Maret? Kita bisa diskusikan agar bisa saling memberikan pemahaman,”  sebut Anna.

Hal yang tidak kalah penting yakni bagaimana umat Islam mengisi syiar Ramadan dengan tetap menjaga kekhusyukan dan kekhidmatan. 

Baca juga: Hormati Hari Raya Nyepi, Tol Bali Mandara Ditutup 32 Jam Mulai 10 Maret 2024 Pukul 23.00 WITA

Ikhtiar yang bisa dilakukan adalah dengan memedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. 

Misalnya, volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan, dan paling besar 100 dB (seratus decibel). 

“Edaran juga mengatur bahwa penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan, baik dalam pelaksanaan Salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarrus Al-Qur’an menggunakan Pengeras Suara Dalam,” ujarnya. 

“Sementara, untuk takbir Idulfitri di masjid/musala dapat dilakukan dengan menggunakan Pengeras Suara Luar sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat dan dapat dilanjutkan dengan Pengeras Suara Dalam,” imbuh Anna.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini