Laporan Wartawan Tribun-medan.com, Dedy Sinuhaji
TRIBUNNEWS.COM, KABANJAHE - Ribuan warga yang berada di kaki Gunung Sinabung mulai kembali ke rumah masing-masing dengan menaiki truk-truk TNI, Sabtu (28/8/2010) siang. Mereka mengungsi di Pendopo kantor Bupati Karo dan Jambur Lige di Kabanjahe, Sumatera Utara, setelah gunung itu mengeluarkan asap tebal, Jumat (27/8/2010) sekitar pukul 18.00 WIB.
Ribuan pengungsi ini berasal dari beberapa desa di kaki Gunung Sinabung, di antaranya Desa Bekerah, Naman, Sigarang-garang, Kuta Rakyat, Gugung, Sukanalu, Simacem, Berastepu, Sukadebi, Kuta Tonggal, Sukatepu, Kuta Tengah, Gambir, Deskati, Gung Pinto, Kuta Belin, dan beberapa desa lainnya. Jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar 2.000-an orang.
Ribuan pengungsi ini berani kembali ke desanya setelah Pemerintah Kabupaten Karo menjamin tidak ada letusan Gunung Sinabung, karena sejauh ini belum ada gempa. Namun, warga diminta tetap waspada apabila terjadi gempa dan diminta segera kembali ke Kabanjahe jika gunung mengeluarkan larva kembali. Hanya, belum ada keterangan resmi dari pemerintah terkait pencabutan kondisi siaga satu yang ditetapkan kemarin.
Pantauan Tribun Medan dari lokasi, kendati warga diizinkan pulang, asap tebal dan hujan debu masih terlihat jelas menyembur dari kawah Gunung berketinggian 2.400 Mdpl yang terletak sekitar 30 km dari Berastagi itu. Hujan debu masih terus terjadi. Bahkan, bau belerang masih terasa menyengat hingga Simpang Empat, Berastagi.
"Iya, masih ada memang hujan debunya. Sesak nafas dibuatnya. Tapi pemerintah bilang tidak apa-apa, makanya kami pulang jugalah. Lagian ingin lihat rumah yang sudah ditinggal semalaman ini, mungkin sudah ditutupi debu," ujar seorang warga. (*)
Ribuan Pengungsi Sinabung Mulai Kembali
Editor: Harismanto
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger