Laporan Wartawan Tribun Manado, Ryo Noor
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Nahas dialami Aryono Linggotu alias Ryo (26) wartawan kriminal harian Metro. Warga Kelurahan Banjer lingkungan I, Kecamatan Tikala, Kota Manado ini tewas mengenaskan dengan 14 luka tikaman dan sayatan, di dekat rumahnya, Minggu (25/11/2012) sekitar pukul 05.00 Wita
Ryo meninggalkan istri Anisa Sinaulan dan seorang anak bernama Putra Linggotu berusia 4 tahun.
Putra sendiri tahu ayahnya sudah meninggal, namun tak mengetahui kenyataanya, ia tak akan lagi bertemu sang ayah "Papa sudah mati," ujarnya ketika ditanya seorang kerabat dekat ayahnya, Minggu (25/11/2012)
Putra tak menangis tersedu, ia dengan polosnya bertutur kata mengenang ayahnya. Sudah dua minggu belakangan Putra berlibur di Kotamobagu dengan neneknya. Kabar kematian ayahnya cukup mengejutkan keluarga di Kotamobagu. Baru siang tadi mereka tiba di rumah duka.
Menurut bocah itu, terakhir kali ayahnya menelepon, Sabtu kemarin. Ia menerima telpon mengobrol bersama ayahnya "Papa bilang jangan Nakal," ujar Putra mengulang pesan ayahnya.
Saat bercerita Putra sedang menerima suapan makanan dari kerabat ayahnya. Pakaiannya pun terlihat basah dengan keringat, ia kepanasan karena dipeluk neneknya yang histeris memandang tubuh tak bernyawa Ryo.
Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Daan Mogot 4, Kelurahan Tikala Baru, Kecamatan Tikala, Kota Manado, Minggu (25/11/2012). Aryono Linggotu atau yang biasa disapa Ryo hendak membeli nasi kuning bersama rekannya Ego, berboncengan menggunakan sepeda motor Honda GLX Pro.
Ia diadang di tengah jalan dan dianiaya menggunakan pisau hingga tewas di lokasi kejadian. Polisi sejauh ini sudah mengamankan seorang remaja bernama Jimmy Kansil (17) sebagai pelaku utama kasus itu.
Koran Futuristik dan Elegan
Klik Tribun Jakarta Digital Newspaper