TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDI P) Puan Maharani "menyemprit" Ketua DPD PDIP Sumatera Selatan Eddy Santana Putra yang mencalonkan diri dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Gubernur Sumsel.
Puan dengan tegas meminta Eddy Santana untuk segera menyelesaikan persoalan pribadinya jika tetap ingin melangkah ke pilkadagub 6 Juni mendatang.
"Kita minta Pak Eddy Santana untuk segera menyelesaikan persoalan pribadinya terlebih dulu," tegas Puan kepada wartawan usai acara Cerdas Cermat 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Selasa (12/2/2013) di Palembang.
Proses perceraian Eddy Santana dengan istri pertamanya Srimaya Haryati merupakan persoalan pribadi yang dimaksud oleh Puan. Guna mengantisipasi gagalnya pencalonan Eddy, saat ini partai menyatakan tengah mempersiapkan figur alternatif lain di luar kader partai. Persiapan tersebut dilakukan dengan berkonsolidasi dengan sejumlah parpol.
Dibalik persoalan yang membelit kadernya, PDIP masih menilai Eddy Santana sebagai kader terbaik yang dimiliki untuk menghadapi pertarungan politik Sumsel.
"Pak Eddy Santana merupakan kader saat ini yang akan maju. Selain sejumlah nama lainnya," terangnya.
Nasib suami Eva Ajeng ini ditentukan oleh hasil survei internal partai. Hasil ini akan menjadi pembahasan dalam rapat pleno DPP yang akan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarno Putri.
Jika persoalan pribadi memengaruhi hasil survei, lanjut Puan, tidak tertutup kemungkinan partai akan mengusung calon lain, kerena hingga saat ini belum ada keputusan resmi DPP.
"Kita lihat hasil survei terakhir internal yang kita lakukan. Sampai saat ini belum ada keputusan DPP terhadap penetapan calon yang akan diusung. Itu nanti akan diputuskan dalam rapat pleno yang akan dipimpin langsung oleh Ibu Ketua Umum," tegasnya.
Selain upaya internal, langkah konsolidasi antar parpol juga dilakukan. Upaya ini membuka peluang koalisi baru bagi PDIP dengan sejumlah parpol. Komunikasi dan pola silaturahmi saat ini diakui Puan tengah dilakukan dengan sejumlah parpol, antara lain Partai Amanat Nasional (PAN).
Kendati menyebut nama PAN, Puan enggan mengungkap nama kader partai yang dipimpin Hatta Radjasa tersebut yang menjadi bakal calon untuk pertarungan merebut kursi Sumsel Satu.
"Kita masih meningkatkan komunikasi dengan sejumlah parpol guna peningkatan konsolidasi antarpartai, antara lain bisa dari PAN, dan sejumlah parpol lainnya," katanya.
Sementara itu dihubungi secara terpisah, Sekretaris DPD PDIP Sumsel, MA Gantada menegaskan sampai saat ini pihaknya masih konsisten menjalankan mekanisme partai.
Penetapan calon yang diusung DPD dilakukan dengan menjalani proses penjaringan. Berdasarkan proses itu, pengurus DPC kabupaten/kota hingga pengurus DPD Provinsi Sumsel telah menetapkan nama Edi Santana Putra sebagai calon yang diusung dalam Pemilukada Gubernur Sumsel.
"Kita menjalankan mekanisme partai. Proses penjaringan dilakukan di seluruh DPC. Berdasarkan proses ini, seluruh DPC hingga DPD Partai melakukan konsolidasi, dan hasilnya mengusung nama Eddy Santana Putra," ungkapnya.