TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, pihaknya menangkap satu tersangka dalam kasus kerusuhan dan perusakan sejumlah gedung di Palopo, Sulawesi Selatan.
"Sampai saat ini semua sudah kondusif. Satuan TNI dan Polri sudah pada posisi. Satu tersangka sudah tertangkap. Nanti kami kembangkan," kata Kapolri di Kantor Presiden Jakarta, Senin (1/4/2013).
Siapa tersangka yang dimaksud, Kapolri tidak menjelaskan.
"Yang jelas dia membawa botol berisi cairan yang bisa membakar (bom molotov). Itu tuduhan kepada yang bersangkutan,' ujarnya.
Kapolri berharap masyarakat tetap tenang, dan jika ada permasalahan hukum akan diselesaikan sesuai ketentuan.
"Kalau terkait gugatan pilkada, silakan melalui MK," imbau.
Menurutnya, Kapolda Sulsel sudah berada di lokasi kerusuhan, dan semua pihak diharapkan bersabar menunggu hasil penyelidikan.
"Polisi, sekali lagi, masih dalam tahap pengembangan," imbuhnya.
Diberitakan kemarin, tujuh gedung milik pemerintah dan swasta di Kota Palopo, Sulsel, dibakar sekelompok massa pendukung calon wali kota dan wakil wali kota.
Kantor Wali Kota Palopo, Kantor Dinas Perhubungan, Sekretariat DPD Partai Golkar, dan kantor redaksi harian lokal Palopo Pos, dibakar massa.
Keempat kantor ini berada di jalan protokol utama pusat pemerintahan kota, yang berjarak sekitar 350 kilometer sebelah tenggara Kota Makassar.
Kantor Camat Wara Timur, Balai Kota, dan Kantor Panwaslu Kota Palopo di jalan yang sama, juga dirusak dan dilempari massa yang beringas. Massa juga merusak bagian Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan ruang utama Sekretaris Kota di kompleks Kantor Wali Kota Palopo.
Empat kendaraan dinas yang terparkir di halaman kantor wali kota ikut menjadi sasaran. Mereka menghancurkan dua mobil dinas dan satu sepeda motor.
Aksi anarkis hanya berselang 30 menit usai rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo menetapkan pasangan Judas Amir-Akhmad Syarifuddin (JA) sebagai pemenang hasil rekapitulasi.
Judas-Akhmad adalah calon usungan koalisi Golkar, Partai Demokrasi Pembangunan (PDP), Partai Persatuan Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Kedaulatan (PK), PNBKI, Partai Gerindra, dan Persatuan Pembangunan Daerah.
Duet nomor urut 1 meraih 37.469 suara (50.50 %) mengungguli pasangan calon nomor urut lima, Haidir Basir-Thamrin Jufri. Duet berjuluk Hati, diusung koalisi lima partai Islam (PKB, PBR, PPP, PKPB, PKS) dan Partai Demokrat. Hati meraih 36.731 suara (49.50 %) atau hanya selisih 738 suara atau 0,9 %.
Kondisi Palopo hingga pukul 21.00 WITA kemarin mulai terkendali. Aparat berjakga-jaga di sejumlah gedung pemerintah, Kantor KPU, kantor bank, dan instalasi strategis seperti PLN, Telkom, dan sekretariat tim pemenangan dua pasangan calon. (*)