Laporan Wartawan Tribun Timur, Yasdin
TRIBUNNEWS.COM, BANTAENG - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menganggap sistem pemilihan elektronik (e-voting) sangat efektif dan efisien untuk diterapkan pada kontestasi politik seperti pemilihan kepala daerah (pemilukada), pemilihan gubernur (pilgub), dan pemilihan lainnya di Indonesia.
Kepala Program Sistem Pemilu Elektronik BPPT, Andrari Grahitandaru mengatakan, selain efektif dan efisien, sistem pemilihan dengan e-voting juga menghindarkan pesta demokrasi dari segala bentuk kecurangan yang kerap terjadi dalam pemilihan. Menurutnya, sistem kerja alat ini telah mengantisipasi terjadinya kecurangan dan pelanggaran.
"Seluruh pilihan yang telah dilakukan oleh pemilih itu terekam secara sistematis oleh alat ini. Jadi sangat sulit melakukan kecurangan, bahkan tidak akan ada kecurangan," kata Andrari ditemui saat memantau simulasi penggunaan e-voting pada Pemilukada Bantaeng di TPS 2 Letta, Kecamatan Bantaeng, Bantaeng, Rabu (17/4/2013).
Sebelum disimulasikan di Bantaeng alat ini sempat diujicoba di beberapa daerah. "Sebelumnya sudah dipakai pada pemilihan kepala dusun (Pilkadus) Jembrana, Bali pada tahun 2009. Setelah itu, juga sempat diujicoba pada pemilihan kepala desa (Pilkades) Kebon Bulo, Kebon Bimo, Kecamatan Boyolali pada Maret lalu," ujar Andrari.
Pada alat yang menggunakan layar sentuh (touch screen) ini, pemilih diarahkan untuk menentukan pilihannya sesuai dengan memilih salah satunya dari jumlah pasangan calon yang terdapat pada layar dengan menyentuh layar. Juga tersedia opsi, membatalkan pilihan jika pemilih salah menyentuh gambar pasangan calon.
Setelah pemilih menyalurkan hak pilihnya, pemilih selanjutnya akan mencetak hasil pilihannya melalui printer kecil yang selanjutnya dimasukkan ke kota edit atau kotak suara.