TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Seorang warga negara dari Amerika Serikat dilaporkan menjadi salah satu penumpang dalam pesawat Merpati tipe MA-60 yang mengalami pendaratan keras di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (10/6/2013) pagi.
"Saat kejadian tersebut, terdapat satu penumpang bernama RM Aloysius Deene dari Amerika Serikat dan sekarang sudah kembali ke biara yang ada di Kupang," kata Vice President Merpati Herry Saptanto di Jakarta, Senin (10/6/2013).
Menurut Herry Saptanto, pihaknya sudah menyampaikan informasi tentang kejadian naas itu kepada kedutaan besar penumpang tersebut.
Masyarakat yang ingin mendapatkan informasi tentang kondisi kerabat yang menjadi penumpang pesawat naas itu dapat menghubungi Crisis Centre Merpati.
Ia memaparkan, nomor telepon Crisis Center Merpati adalah 021-6544586 atau dapat melalui e-mail atau surat elektronik melalui alamat di crisiscenter@merpati.co.id.
Mengenai penyebab kecelakaan tersebut, menurut Herry, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Merpati, juga akan segera menyiapkan pesawat pengganti agar pelayanan penerbangan udara dari dan ke Kupang tidak terganggu.
Sementara itu, Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, telah mengirimkan tim untuk melakukan investigasi pesawat Merpati yang tergelincir saat mendarat di Bandara El Tari, Kupang, Senin pagi.
"Sedang saya kirimkan tim investigasi, dari daerah juga sudah ada investigasi, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga akan melakukannya," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, sampai saat ini dirinya tidak mengetahui penyebab tergelincirnya pesawat tersebut dan masih menunggu hasil investigasi.
Pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA) jenis MA-60 dengan nomor penerbangan MZ 5617 dengan rute penerbangan Bajawa-Kupang, Senin pagi, tergelincir saat mendarat di Bandara El Tari, Kupang, sekitar pukul 09.40 Waktu Indonesia Tengah (Wita).
Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 45 orang penumpang dewasa dan seorang bayi serta empat kru pesawat seluruhnya dalam kondisi selamat sehingga tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
Namun, dilaporkan sebanyak 20 orang mengalami luka ringan dan lima lainnya termasuk kapten pilot pesawat itu mengalami cidera serius dan sedang menjalani perawatan di RSU WZ Yohanes, Kupang.