News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengelola Hotel Melati Keluhkan Menjamurnya Rumah Indekos Mewah di Surabaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Indekos

Laporan Wartawan Surya Aji Bramastra

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Banyak hotel berbiaya murah (low budget) terancam gulung tikar. Keberadaan hotel yang pasarnya mayoritas masyarakat kelas menengah ke bawah itu kian tergerus oleh fenomena menjamurnya indekos elit sewa harian.

Para pebisnis hotel terang-terangan merisaukan hal ini. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengakui, sejak awal tahun lalu, para pengelola hotel melati mulai kepayahan bersaing dengan indekos eksklusif. Mereka terancam bangkrut alias pailit.

“Sebetulnya segmennya beda, antara hotel dan indekos mewah. Kalau indekos tentu lebih ke menengah ke bawah. Tapi, kalau untuk hotel-hotel low budget, keberadaan indekos mewah ini memang menyerang mereka secara langsung,” ujar Muhammad Sholeh, Wakil Ketua PHRI Jatim, kepada Surya awal pekan ini.

Sholeh mengatakan, hotel mewah memang tak terpengaruh. Pebisnis yang membawa gengsi dan prestis, masih sangat membutuhkan hotel mewah. Tapi, untuk hotel dengan kelas standar, lain lagi ceritanya.

Menurut Sholeh, para pengelola hotel low budget memang setengah mati bertarung melawan indekos mewah yang menyewakan kamarnya secara harian. Dengan fasilitas dan suasana yang sama saja, atau bahkan melebihi hotel, indekos mewah menawarkan harga yang lebih murah.

Untuk menyewa sekamar hotel middle class, pelanggan masih harus mengeluarkan lebih dari Rp 200.000. Bandingkan dengan indekos harian, yang berkisar di sekitar angka Rp 150.000. Angka itu bisa lebih murah lagi bila menyewa dalam jangka mingguan atau bulanan.

Selain lebih hemat, faktanya, indekos harian menawarkan fasilitas dan kenyamanan yang lebih baik dari hotel low budget. “Untuk mereka yang cari hunian hanya untuk tidur saja, memang larinya kini cenderung ke indekos harian. Dengan fasilitas yang kurang lebih sama, bisa dapat harga lebih murah,” ujar Sholeh.

Indekos harian secara langsung merebut para pelanggan hotel yang memang membutuhkan kamar saja. Para pebisnis yang setelah kerja lelah, dan terbiasa untuk langsung beristirahat, misalnya, lebih memilih menyewa kamar indekos harian, atau mingguan.

Nancy Mayasari (39), pengelola rumah kos eksklusif di kawasan Sidosermo Indah, Surabaya mengatakan, hampir seluruh penyewa kamarnya adalah kalangan pebisnis. Selain di Sidosermo, Nancy juga mengelola rumah indekos di Jl Bendul Merisi Tengah dan Jl Sidosermo Airdas.

Nancy menduga, banyak orang yang lebih memilih indekos ketimbang hotel, lantaran kenyamanan yang mereka terima kurang lebih sama saja.

“Pelanggan rumah kos kami banyak pebisnis yang ditempatkan sementara di Surabaya. Bisa seminggu, atau beberapa bulan. Untuk menyewa hotel selama itu, jelas akan lebih mahal. Di indekos eksklusif, tarif sewa mingguan atau bulanan bisa lebih murah daripada harian. Toh mereka hanya butuh kamar saja untuk tidur,” kata Nancy.

Nancy juga punya trik jitu untuk membuat sebuah rumah indekos mampu memukul KO hotel low budget. Selain menjaga rumah indekos bersih dan nyaman, wanita yang baru empat tahun menjalankan bisnis indekos ini, juga menyediakan layanan yang persis sama dengan hotel.

Mereka yang menyewa kamar kos milik Nancy, mendapat fasilitas room service setiap hari, plus laundry gratis. “Pekerja ini kan pulang kerja capek, biasanya sampai kos ya tidur. Mereka senang kalau lihat kamarnya dalam kondisi bersih. Apalagi kalau diberi gratis cuci pakaian,” sebut Nancy.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini