News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembantaian Gajah

Aulia Ferizal Petisi Pembataian Papa Genk ke Presiden SBY

Editor: Domu D. Ambarita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah seorang anggota CRU mengabadikan foto gajah liar yang mati mengenaskan akibat terkena ranjau besi di Desa Ranto Sabon, Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya pada Sabtu (13/7/2013).

JAKARTA, TRIBUNNEWS.C0M- Aulia Ferizal, seorang warga Nanggroe Aceh Darussalam menggagas petisi atas pembantaian Papa Genk, gajah jantan besar pekan lalu. Ia mengajak khalayak ramai melalui dunia maya menggugat dan mendesak presiden, menteri kehutanan dan gubernur aceh agar  mengusut pembunuhan secara keji gajah dengan motif mencari gading.

Petisi ini disebarluarkan dan diterima redaksi Tribunnews.com Rabu (17/7/2013) melalui surat elektronik atau email pukul 15.05 WIB. Dan pada pukul 16.55 WIB, yang memaraf petisi ini berjumlah dengan 4.292 pendukung.

"Dimohon bapak Presiden, kementerian kehutanan, Polda Aceh, dan lainnya agar dapat mengusut tuntas tentang kejadian Gajah mati tanpa gadingnya. Jangan sampai kasus seperti ini terus saja terjadi dari tahun ke tahun," tulis Aulia.

Dia berharap ada sosialisasi tentang gajah kepada masyarakat dan awasi selalu terhadap masyarakat yang membuka lahan perkebunan di area hutan hidung. Apalagi jika tanaman yang ditanam itu adalah kelapa sawit, cokelat yang nobabenya adalah sebagian makanan gajah.

"Gajah mati tanpa gading, sebuah ironi yang terjadi dalam realita hidup di hutan Aceh," tulis Aulis Ferizal di akhir catatannya.

Minggu lalu, Tribunnews.com memberitakan kejadian pencurian gading dengan membantai gajah. Seekor gajah dewasa, warga setempat menamainya gajah Papa Genk, mati secara mengenaskan dengan kondisi leher putus setelah terjebak ranjau besi di Desa Ranto Sabon, Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya, Sabtu (13/7/2013) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Ranjau besi yang diduga sengaja dipasang seseorang di sebatang pohon besar itu jatuh mengenai bagian kepala/leher satwa dilindungi itu hingga putus.

Komandan Polhut Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Jaya, Armidi SHut kepada Serambi Indonesia, mengatakan, kematian satu ekor gajah di Desa Ranto Sabon diduga akibat terkena ranjau besi yang berat dan sangat tajam.

Ranjau yang dipasang di atas pohon kayu besar di pinggir sungai kawasan Desa Ranto Sabon itu jatuh tepat di bagian kepala gajah hingga putus. Kedua gading gajah hilang yang diduga diambil oleh pelaku yang memasang ranjau.  (tribunnews/domu d ambarita).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini