Laporan Wartawan Tribun Jateng, Nurus Saadah
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Memasuki mudik Lebaran, maskapai penerbangan Garuda Indonesia tidak menambah penerbangan rute Jakarta-Semarang maupun sebaliknya. Sebab, jumlah kursi untuk penerbangan rute tersebut masih mencukupi. Saat ini, Garuda Indonesia masih memiliki sekitar 5.000 tempat duduk.
"Untuk penerbangan rute Jakarta-Semarang maupun sebaliknya, tidak terjadi lonjakan penerbangan. Kalaupun ada tambahan penumpang, penerbangan reguler yang kami sediakan masih mencukupi ," kata General Manager Garuda Indonesia Cabang Semarang, Husain Sjarif , Selasa (30/7/2013).
Menurut Husain, jarak Jakarta-Semarang masih mungkin ditempuh menggunakan transportasi darat. Itulah kenapa, tidak terjadi lonjakan penumpang.
Husain menambahkan, saat ini tiket untuk penerbangan H-7 hingga H+7 Lebaran memang sudah banyak dipesan. Namun, masih ada beberapa tiket yang tersisa. "Yang sudah banyak dipesan adalah untuk kelas bisnis dan ekonomi," ucapnya.
Pada Lebaran kali ini, Garuda menambah 88 penerbangan ekstra, terdiri atas domestik dan internasional. Penerbangan domestik mencakup rute Jakarta-DI Yogyakarta, Jakarta-Padang, dan Jakarta-Denpasar.
Untuk internasional, penerbangan ekstra disediakan untuk tujuan Jakarta-Singapura, Jakarta-Bangkok, Jakarta-Hongkong, Jakarta-Korea, serta Jakarta-Jepang.
Dikatakannya, pada awal Ramadan, tingkat keterisian pesawat rute Semarang-Jakarta justru turun lima persen dari hari biasa. Angkanya hanya 80 persen.
"Biasanya memang begitu. Nanti, pada H-7 hingga H+7 Lebaran, terjadi lonjakan maksimal. Setelahnya, keterisian normal lagi," jelas Husain.
Ia berujar, Garuda Indonesia akan menambah rute penerbagangan Semarang-Surabaya pada winter schedule yang akan dimulai 28 Oktober 2013 mendatang. "Karena permintaan semakin besar, kami juga berencana menambah penerbangan Semarang-Surabaya," cetusnya.
Saat ini, Garuda melayani penerbangan sekali dalam satu hari. Pesawat yang digunakan adalah Bombardier CRJ1000. Selama ini, keterisian penerbangan tersebut lebih dari 86 persen.