News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PT Garam Kecewakan Petani

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petani garam

TRIBUNNEWS.COM , SUMENEP – Asosiasi Petani Garam Rakyat yang tergabung dalam Persatuan Petani Garam Rakyat Sumenep (Peras) siap melancarkan gugatan ke Pemerintah Pusat karena PT Garam tidak membeli garam rakyat.

Ketua Peras Hasan Basri, menilai, PT Garam hanya menawar garam milik petani Rp 485 perkilogram untuk kualitas garam KW I, sedang KW II dibeIi dengan harga Rp 377 perkilogram. "Padahal harga yang ideal bagi petani dan tidak merugikan, Rp 550 untuk KW I dan Rp 400 untuk KW II,’’ tandas Hasan Basri.

Padahal, sesuai edaran Menteri Perdagangan, harga garam rakyat KW 1 dipatok Rp 750 perkilogram, sedangkan KW 2 sekitar Rp 550 perkilogram. Tetapi bagi petani garam Sumenep harga Rp 550 untuk KW 1 sudah cukup, sedangkan KW 2 sebesar Rp 400.

"Karena harga itu sudah tidak rugi, kendati juga untungnya tidak banyak. Yang penting ada lebihnya dari jerih payah yang selama ini dijalani,’’ lanjut Hasan.

Hasan juga mengakui, saat ini PT Garam secara diam-diam membeli melalui yayasan dan asosiasi petani garam seperti Peras. Padahal sebelumnya PT Garam memiliki kontrak pembelian garam dengan Peras yang diambilkan dari koperasi-koperasi yang ada dibawah naungan Peras.

Ketua Yayasan Petani Garam Rakyat (YPGR) Tanah Leluhur, Masrawi bahkan menuding perilaku PT Garam tidak pernah berubah. Lembaga milik pemerintah ini yang seharusnya berpihak kepada rakyat, justru kerap menyengsarakan rakyat, utamanya petani garam.

"Harga garam rakyat tidak pernah menjadi prioritas untuk ditingkatkan, bahkan kenyataanya kendati sudah ada Surat Edaran Menteri sekalipun tetap dilanggar," tutur Masrawi.

Kabag Umum PT Garam Sumenep, Farid Zahid, dihubungi melalui telepon selulernya, tidak memberikan komentar sedikitpun. Bahkan jawabannya terkesan sibuk dan sedang banyak aktifitas . ”Maaf Mas, kami masih menerima telepon, sebentar lagi ya Mas,” kata Farid.

Petani garam rakyat di Desa Pinggir Papas dan Karang Anyar, Kecamatan Kalianget Sumenep, saat menyiangi lahan garamnya, sebelum dialiri air peminian untuk persiapan pengolahan lahan pegaraman
Terkait    #PT Garam, Kecewakan, Petani

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini