TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Usai sudah pesta tiga hari hajatan mantu Raja Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X, GKR Hayu dengan KPH Notonegoro, yang digelar sejak Senin (21/10) sampai Rabu (23/10/2013).
Perasaan bahagia tampak dari raut wajah kedua mempelai yang terlihat lelah dan capek. Meski begitu, kedua mempelai baik GKR Hayu dan KPH Notonegoro tetap menebar senyuman kepada para pengantar dan tamu undangan yang masih segelintir berada di Bangsal Kepatihan.
Diiringi gending sugeng kundur, sebelum masuk ke dalam mobil yang sudah terparkir, GKR Hayu mengatakan bahagia bisa menjalankan seluruh rangkaian prosesi pawiwahan ageng tersebut.
"Saya senang, panas tapi senang sih karena tadi banyak yang say haii.." kata GKR Hayu, yang tanpa banyak berkomentar langsung naik ke dalam mobil.
Pun demikian halnya dengan KPH Notonegoro yang menyatakan lega karena seluruh prosesi telah berakhir. "Lega banget rasanya," katanya singkat.
Pesta resepsi pernikahan yang digelar di Bangsal Kepatihan pun begitu megahnya, tercatat ada 5.000 orang yang hadir. Tamu undangan di resepsi ini kebanyakan berasal dari Yogya dan sekitarnya, seperti pejabat daerah, pejabat bank, kepala dinas, kepala instansi, dari perusahaan media, dan juga kolega keraton.
Saat di acara resepsi pengantin mengenakan busana kebaya jangan menir warna hitam, yang merupakan busana pengantin gaya Yogyakarta.
Para tamu yang mulai berdatangan sambil disuguhi tarian Wiwaha Sangaskara atau Beksan Bedhaya Manten selama 30 menit, dan Tarian Beksan Lawung Ageng yang disuguhkan selama 30 menit juga berbarengan dengan para tamu yang mulai menyalami pengantin.