TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Lestanta Budiman (59), calon anggota legislatif PDIP DIY asal Sleman, meminta kepolisian segera mengungkap pelaku dan motif penembakan yang diduga kuat mengincar dirinya pada Minggu (3/11/2013) pukul 23.45.
Pengungkapan itu, bisa berdampak mencegah terulangnya kejadian yang sama, dan tidak menjadi teror bagi seluruh warga Yogya. Hingga Selasa (5/11/2013), rasa waswas dan khawatir masih dirasakan Budiman dan keluarganya.
Meski setelah kejadian ada dua polisi yang membantu menjaga diri dan keluarganya, ia baru bisa tertidur setelah malam berganti. Walhasil, sejak penembakan Minggu malam, dosen UPN itu baru bisa memejamkan mata pada Selasa dinihari sekitar pukul 01.30.
Budiman menduga, keras penembak dirinya yang melukai Ryan P, temannya, memiliki keterampilan menembak. Bahkan mereka mungkin penembak profesional. Penembak tersebut berniat membunuh karena mengincar kepalanya.
"Saya yakin pelaku tersebut mengira pelurunya mengenai saya saat tembakan pertama, tembakan kedua itu hanya untuk gertakan agar tidak dikejar," paparnya. Budiman menerima ratusan pesan dan telepon yang mendukung dirinya supaya mendorong kepolisian menuntaskan kasus ini.
Sejauh ini, Budiman masih mengapresiasi kerja jajaran Polres Sleman. "Ini teror, yang bukan mengancam saya saja, bisa saja masyarakat lain mengalami hal yang sama," kata Budiman yang masih bingung atas motif dan latar belakang penembakan karena ia merasa tak punya masalah.
Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin, hanya menyatakan kasus penembakan di Condong Catur terus didalami. Keterangan dari para saksi dan korban terus diselidiki untuk mengurai latar belakang kejadian. (yan)