TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Ratusan hektare tanaman padi di delapan kecamatan di Kabupaten Ciamis, diserang hama wereng batang coklat (WBC).
Kondisi terparah akibat serangan hama wereng coklat tersebut, terdapat di Kecamatan Baregbeg. Di Baregbeg terdapat 78 hektare sawah di sembilan desa. Kecamatan Purwodadi menjadi yang terparah kedua akibat serangan hama wereng coklat.
"Kami mengecek langsung sawah petani di Blok Cilandak, Dusun Mekarsari, Desa Mekarjaya, Baregbeg. Dari sampel rumpun padi, kami menemukan lebih dari lima ekor WBC pada satu rumpun padi. Artinya serangan WBC di Desa Mekarjaya Baregbeg ini sudah di atas batas ambang. Serangannya cukup ganas dan membuat tanaman padi gosong, kering dan mati," ujar Kabid SDM Dinas Pertanian Ciamis, Tini Trilaksanawati, Senin (11/11/2013).
Didampingi Kasi Serelia, Kisma Suarji, Tini mengatakan akibat serangan wereng ini, petani dilanda kecemasan karena tanaman padi mereka terancam puso dan gagal panen.
"Luas serangannya tidak merata, masih berbentuk titik-titik tapi bila tidak diatasi secepat mungkin, khawatir serangan wereng akan meluas," ujar Tini.
Selain di Kecamatan Baregbeg, serangan wereng batang coklat terjadi juga di Kecamatan Sadananya, Cipaku, Sukadana, Kawali, Cisaga, Rancah, dan Kecamatan Purwodadi.
"Tapi jumlah areal yang terserang di tiap kecamatan tersebut belum ada data resmi. Kecuali di Baregbeg mencapai 78 hektare dan di Kecamatan Purwodadi 23 hektare," kata Tini.
Menurut Tini, serangan wereng batang tersebut akibat cuaca yang tak menentu dengan tingkat kelembaban dan panas cukup tinggi. "Sawah-sawah yang terserang umumnya berada di daerah lembah-lembah yang lembab, bukan di hamparan sawah yang luas," ujarnya.
Serangan wereng batang ini juga, menurut Tini, akibat penggunaan benih yang tidak tahan hama wereng. "Selama ini petani biasanya memakai benih padi varietas Ciherang dan IR 64, tetapi beberapa musim tanam terakhir mereka menanam varietas padi lokal Cianjur," kata Tini. (sta)