Laporan Wartawan Pos Kupang, Jumal Hauteas
TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU -- Hujan deras disertai angin puting beliung yang melanda Kota Kefamenanu dan sekitarnya, Senin (18/11/2013) membongkar atap 20 unit rumah yang tersebar di dua Kelurahan, yakni Kelurahan Bansone, dan Kelurahan Kefamenanu Tengah.
Peristiwa ini tidak mengakibatkan korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Pantauan Pos Kupang Senin, (18/11/2013), warga yang rumahnya terbongkar akibat angin puting beliung dan warga sekitar langsung melakukan perbaikan untuk bagian-bagian yang bisa diperbaiki. Sementara yang tidak bisa diperbaiki, dibiarkan saja.
Selain atap rumah yang terbongkar oleh angin puting beliung, sejumlah pohon, seperti pohon pisang, dan tanaman pohon yang ada di sekitar rumah warga ikut tumbang diterjang angin. Bahkan sejumlah atap rumah berbahan seng diterbangkan angin hingga mencapai lebih dari 10 meter dari tempatnya semula.
Ruben Sonbagi (53), warga RT 06 RW 05, Kelurahan Kefamenanu Tengah, yang atap rumahnya dibongkar angin puting beliung kepada Pos Kupang, Senin (18/1/2013) menguraikan, pada saat hujan deras disertai angin puting beliung menerpa rumahnya sekitar pukul 13.00 Wita, dirinya masih berada di pasar menjaga barang jualannya, sehingga hanya ada istrinya, Rosalina Adu, dan tiga orang anaknya yang sedang Makan di rumah.
"Istri dan anak-anak saya berhasil meneyelamatkan diri, dengan meninggalkan makanan yang sedang dimakan. Namun satu unit televisi, tiga buah tempat tidur, dan dua lemari kami rusak tertimpa bangunan rumah," jelasnya.
Walau demikian Sonbagi mengaku dirinya menerima hal ini sebagai musibah dan akan memperbaiki rumahnya kembali. "Istri saya yang menangis, tetapi saya bilang ini sudah musibah, jadi kita mau bagaimana lagi. Karena bukan kita yang mau hal ini terjadi," urainya.*