Pengendara sepeda motor, Muahammad Hamdani mengatakan, saat itu dirinya sudah berhenti sebelum rombongan bus lewat. Namun, setelah dilewati empat bus, tiba-tiba bagian belakang motornya ditabrak sebuah bus.
"Saya sudah berhenti lama, sebelum rombongan bus itu lewat. Tiba-tiba saya ditabrak dari belakang," kata ayah satu anak ini, saat ditemui, Sabtu (4/1/2013) siang.
Warga Krawan, Kedawung Wetan, Kecamatan Grati ini mengatakan, ia dan anaknya hendak menjemput istrinya Susi (39) yang bekerja di pabrik konveksi Puterateja Sempurna. Saat itu ia sudah menyalakan lampu sein, sebagai tanda.
"Saya sudah berhenti dan menyalakan lampu reting (sein) tiba-tiba dari bus dari arah belakang nabrak motor saya," ucapnya.
Sementara itu, sopir bus, Basarawi mengaku kaget dan tidak mengetahui bila ada sepeda motor di depannya.
"Saya nggak tahu kalau ada motor berhenti," kata warga Situbondo ini.
Sementara itu, Petugas Lantas Polresta Pasuruan, Bigadir Eka Pribadi mengatakan, dari informasi saksi-saksi dan korban, rombongan bus dari Banyuwangi yang mengangkut anggota Banser, melaju dengan kencang dari Timur ke Barat.
Tiba-tiba bus nomor lima berhenti mendadak akibat melihat pengendara motor berhenti di depannya.
Ia menuturkan, kecelakaan tersebut akhirnya diselesaikan secara kekeluargan. Pengendara sepeda motor, dan tiga sopir bus sepakat untuk tidak memperpanjang masalah tersebut, dan berdamai.
"Barusan sudah diselesaikan secara kekeluargaan," imbuhnya.
Informasi yang dihimpun, rombongan sebanyak 7 bus tersebut berangkat dari Banyuwangi menuju Surabaya.
Bus itu mengangkut anggota Banser cabang Banyuwangi sebanyak 450 orang. Mereka akan menghadiri ulang tahun Ansor ke-80 di IAIN Ampel, Surabaya.