TRIBUNNEWS.COM – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ibu Negara Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono, beserta rombongan menginap di tenda pengungsi korban letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, Kamis (23/1/2014).
Ada satu kejadian langka, menjelang kedatangan tamu sangat penting tersebut, tiba-tiba taksi gelap, bersih dari Bandara Internasional Kualanamu, Medan.
Pembersihan para sopir taksi gelap, atau angkutan tanpa izin ini rupanya dilakukan pihak kepolisian setempat. Kemarin siang, Kapolsek Beringin AKP Iwan Kurnianto mengumpulkan orang-orang yang sering mangkal mencari penumpang di area terminal bandara.
Kepada para sopir taksi gelap itu, Iwan memohon agar sejak tanggal 23, 24 hingga 25 Januari jangan ada lagi menawarkan jasa angkutan di area terminal kedatangan.
"Kita semua bersaudara, maka dari itu saya berharap agar mulai hari ini, besok dan lusa jangan ada yang mencari sewa lagi di sini. Ini tempat harus steril. Saya rasa kalian sudah tahu siapa yang mau datang. Ini bandara kebanggaan kita semua," ujar Iwan.
Kapolsek menjelaskan dia tidak pernah dan tidak bermaksud menghalangi para sopir mencari nafkah. Karena hal itu merupakan kewajiban. "Kalau masih mau bersahabat sama saya, tolong ngerti apa yang saya bilang. Jangan ada lagi yang di sini. Bandara ini juga menjadi perhatian negara lain," kata Iwan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan tiba posko utama di Kabajahe sekitar pukul 12.57 WIB. SBY didampingi Ibu Negara Ani Yhudoyono serta memboyong putra keduanya, Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas yang menjabat Sekjen Partai Demokrat. Sesaat setelah tiba SBY memaparkan program-program yang telah ia diskusikan berserta para mentrinya.
Selepas itu, SBY melaksanakan salat di Masjid Islamic Center dan langsung menuju paroki untuk menemui para pengungsi dan untuk beristirahat.
Presiden SBY menginap di Posko Gereja Katolik Paroki Santo Petrus dan Paulus di Jalan Irian Kabanjahe. Kepastian tersebut terlihat setelah berdiri tenda utama beserta tenda pendukung lainnya.