TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Penggalian untuk mencari dua korban yang tersisa akibat tanah longsor di Dusun Kopen Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang, dihentikan hari ini, Sabtu (1/2/2014). Namun untuk pencarian masih akan dilakukan hingga Senin (3/2/2014) lusa.
"Untuk penggalian, menemukan dua korban atau tidak, terpaksa kami hentikan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Nur Huda, di sela mendampingi kunjungan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo, Sabtu (1/2/2014).
Menurutnya, sesuai prosedur tetap pencarian korban bencana alam, waktu tujuh hari merupakan batasan standar atau bahkan maksimal.
"Karena itu untuk memenuhi waktu tujuh hari itu, maka kami memutuskan hari ini penggalian dihentikan. Sedangkan pencarian akan dilanjutkan sampai Senin lusa," kata Nur Huda.
Penggalian yang dimaksud adalah pencarian dengan menggali tanah. Sedangkan pencarian sampai Senin lusa, akan dilakukan berbareng dengan pengembalian tanah yang sudah digali.
"Saat pengembalian tanah dan batu yang tergali itu, kita sisir lagi barangkali sebelumnya terlewatkan," kata Nur Huda.
Disinggung bagaimana dengan pihak kerabat korban, Nur Huda mengaku sudah bertemu mereka, dan mereka mengikhlaskannya.
"Mereka paham kita sudah berupaya maksimal. Kalau pun tidak ketemu, maka mereka akan menganggap tebing longsoran sebagai kuburan mereka," tutur Nur Huda.
Kedua korban yang belum ditemukan itu Sail (47), dan anaknya Fatkhur Rozi (17).
Sampai sekarang, penggalian pada longsoran tebing masih terus dilakukan dengan melibatkan tiga alat berat (backhoe), serta personel gabungan TNI, Polri, dan elemen masyarakat lain. Mereka sejak Selasa setiap hari terus melakukan penggalian dan pencarian dari mulai pukul 07.00 hingga 18.00 WIB.
Diberitakan, tanah longsor melanda Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang, Selasa (28/1/2014) dinihari. Akibat peristiwa itu, 14 orang tertimbun longsoran. Sebanyak 7 jenazah ditemukan di hari pertama, 5 jenazah ditemukan hari ke tiga (Kamis 30/1/2014).