TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Anak Satinah, Nur Afriana, mengaku berterima kasih atas upaya penggalangan dana dari masyarakat Jawa Tengah. Meski hasilnya, masih jauh dari harapan.
Melalui rekening BRI yang dikoordinasi Dinas Tenaga Kerja Pemprov Jateng, bantuan penggalangan dana untuk Satinah hingga Senin (24/3) malam baru terkumpul Rp 198.054.348.
"Alhamdulillah. Kami bersyukur, banyak yang mau bantu meskipun uang yang terkumpul masih kurang," kata Nur, kepada Tribun Jateng, melalui BlackBerry Messenger, Senin malam.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengakui uang diyat yang tengah dikumpulkan Pemprov Jateng untuk menyelamatkan TKW asal Jateng, Satinah, masih jauh dari harapan, meskipun jumlahnya terus bertambah.
"Saya kini berinisiatif untuk melakukan koordinasi khusus dengan pihak-pihak terkait di Jateng untuk mencari solusi terbaik," jelasnya.
Gubernur berencana akan mengundang perusahaan yang mengirim Satinah ke Arab Saudi, pihak PJTKI, Pemkab Semarang dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk mencari solusi yang tepat.
"Intinya bagaimana jiwa Satinah bisa diselamatkan dari ancaman hukuman mati di Arab Saudi. Pemerintah pusat mengatakan sudah ada anggaran untuk menyelamatkan nasib Satinah, tetapi jumlahnya masih kurang," kata dia.
Menurut Ganjar, rekening solidaritas peduli Satinah hingga sekarang baru terkumpul ratusan juta. Masyarakat diharapkan terus menyumbang untuk membantu Satinah melalui rekening BRI nomor 0325-01-001406-30-2 atas nama Disnakertransduk Jawa Tengah.
Ganjar mengatakan, melalui pembukaan rekening peduli Satinah tersebut, pihaknya ingin menggelitik rasa kepedulian masyarakat Jateng terhadap nasib Satinah di Arab Saudi.
"Hanya dengan membuka rekening peduli Satinah yang bisa dilakukan Pemprov Jateng, karena soal urusan nego antarnegara sudah dilakukana oleh pemerintah pusat," kata dia.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Tengah, Wika Bintang mengakui pengumpulan dana bagi Satinah belum maksimal karena waktu pengumpulannya masih terlalu singkat.
"Dibuka waktunya sangat singkat sehingga upaya pengumpulan untuk donasi Satinah belum maksimal, kami masih mengimbau masyarakat untuk mengikhlaskan sebagian rezekinya untuk membayar diyat," kata Wika.
Bahkan, dia telah mengimbau pada setiap rapat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk ikut serta membantu Satinah.
"Dana dari pemerintah tidak ada, jadi kami minta keikhlasan masyarakat dan pengusaha di Jateng khususnya di Kabupaten Semarang. Ada respons bagus karena Bupati juga sudah ikut mengimbau," jelasnya.