”Mereka juga berstatus saksi, tunggu saja nanti perkembangannya. Doakan semoga bisa cepat selesai,” kata Setija.
Sebelumnya, berdasarkan pengakuan R, juga terdapat sekolah-sekolah lain yang menggunakan kunci jawaban seperti miliknya. Di antaranya, SMAN 1, SMAN 8, SMAN 11, SMAN 21, SMAN 3, SMAN 2, SMAN 15, SMAN 4, dan SMAN 17. Bahkan menurut pengakuan, hampir seluruh sekolah menggunakan kunci jawaban itu.
Sebelumnya, polisi berhasil menemukan kunci jawaban yang tersebar di SMAN 12 Surabaya. Dalam kasus itu terungkap kunci jawaban tersebut dibeli seharga Rp 25 Rp 35 juta. Untuk mendapatkan kunci jawaban itu para siswa telah mempersiapkan diri sejak Agustus dengan mengumpulkan uang untuk membeli kunci jawaban itu.
Kunci jawaban IPA dan IPS itu dikirim melalui email. Email tersebut berisi link, pasword, dan username. Jika link tersebut dibuka, terdapat halaman baru yang diminta untuk memasukkan username dan password. Ketika keduanya dimasukkan, maka muncullah kunci jawaban itu.
Di halaman tersebut langsung ada intruksi untuk cetak (print). Print hanya berlaku satu kali. Setelah semua proses itu dilalui, link tersebut tidak bisa dibuka lagi, meskipun dibuka dengan usernama dan password yang sama. Email tersebut dikirimkan setiap dini hari pelaksanaan Unas, namun tidak tentu waktunya. Kadang pukul 01.00 hingga 03.00 dini hari.
Bahkan menurut keterangan para saksi, kunci jawaban itu sangat cocok. Di kunci jawaban tersebut terdapat 20 jenis jawaban dari 20 jenis kode soal yang beredar. Ke-20 kode soal tersebut hanya diacak.
Untuk mengetahui siswa mendapat kode soal yang mana, ada petunjuk di kunci jawaban tersebut.
Misalnya kunci jawaban soal Unas fisika. Di kunci tersebut terdapat kode F1 hingga F20. Untuk mengetahui siswa mendapat soal yang mana, ada empat soal yang dicantumkan di masing-masing kode. (Haorrahman)