Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rencana Keraton Kasultanan Yogyakarta membuat ribuan rekening bank bagi para abdi dalem mendapat respon positif.
R Danu Wresni (54), seorang abdi dalem Keraton Kasultanan mengaku senang dengan rencana itu.
"Ya Alhamdulillah. Saya inginnya ya rekening, kan nggak ngantri," ucap Danu usai membaca berita tentang rencana fasilitasi rekening bank bagi abdi dalem, Kamis (25/4).
Danu, telah menjadi abdi dalem prajurit sejak 1981. Saat itu, ia hanya diberi honor Rp 2.000 setiap kali garebek Keraton.
Padahal, garebek hanya digelar setahun tiga kali, Garebek Maulud, Garebek Syawal dan Garebek Besar. Artinya, ia hanya mendapat honor Rp 6.000 setahun.
Namun, semenjak ada alokasi Dana Keistimewaan 2013, Danu mendapat honor Rp 335 ribu perbulan.
Sesuai peraturan Tepas Danarto Poera Keraton, abdi dalem yang honornya lebih dari Rp 300 ribu perbulan akan mendapat rekening bank baru untuk pencairan honornya.
"Dulu, sebelum honor Danais yang pertama dicairkan, saya pernah diminta mengisi formulir BPD, tapi belum ada kabar lagi sampai sekarang," papar Danu yang kini bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemda DIY.
Dua tahun dari sekarang, Danu akan pensiun sebagai PNS. Setelah itu, ia berniat akan mengabdikan dirinya sebagai abdi dalem sepenuhnya.
"Sampai tua nggak apa-apa, kan abdi dalem nggak pakai batas pensiun. Semampunya. Yang penting kuat fisiknya mengabdi terus ke Keraton," tuturnya.
Selain bertugas saat upacara Garebek, Danu juga bertugas sebagai tim keamanan Keraton. Setiap dua minggu sekali, Danu bertugas jaga di Pagelaran Keraton bersama pasukan lainnya.
Mulai pukul 20.00 hingga 24.00 WIB. "Bedanya kalau sekarang pakai absen, untuk perhitungan honornya," kata dia.
Benar saja, semenjak ada alokasi honor dari Dana Keistimewaan (Danais), setiap abdi dalem diharuskan datang rutin ke Keraton.